JAKARTA - Pemerintah mengidentifikasi sasaran pembangunan berdasarkan kewilayahan di Indonesia serta kontribusinya terhadap target pertumbuhan ekonomi nasional 5,3-5,9 persen.
"Ini bagaimana sasaran pembangunan untuk wilayah Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Papua. Di sini diterjemahkan sasaran-sasaran di tingkat nasional menuju kepulauan," kata Sekretaris Kementerian PPN/ Sekretaris Utama Bappenas, Taufik Hanafi, dalam Rapat bersama Banggar DPR RI, di Jakarta, Rabu (15/6).
Untuk Sumatera, target pertumbuhan ekonomi tahun depan adalah 4,7-5,2 persen dengan kontribusi terhadap target secara nasional sebesar 21,4 persen. Tingkat kemiskinan untuk Sumatera ditargetkan berada di level 8,2-8,6 persen pada tahun depan dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 4,6-5,3 persen.
Untuk pertumbuhan ekonomi wilayah Jawa dan Bali, tahun depan, ditargetkan mencapai 5,3-5,8 persen sehingga mampu berkontribusi terhadap target pertumbuhan secara nasional mencapai 58,8 persen, sedangkan tingkat kemiskinannya ditargetkan berada di level 6,9-7,6 persen dan TPT akan berada di tingkat 6-6,7 persen.
Untuk Kalimantan, pertumbuhan ekonomi ditargetkan 5,5-6 persen dengan kontribusi secara nasional sebesar 8,3 persen sedangkan tingkat kemiskinan akan berada di level 4,3-5,1 persen dengan TPT 4,5-5,2 persen.
Kontribusi Nasional
Untuk target pertumbuhan ekonomi Sulawesi tahun depan sebesar 7,1-7,8 persen dengan kontribusi terhadap nasional 7,2 persen dan tingkat kemiskinan di level 8,3-8,8 persen, sedangkan TPT 4,2-4,8 persen.
Wilayah Nusa Tenggara ditargetkan sebesar 5,1-5,7 untuk pertumbuhan ekonominya dengan kontribusi terhadap nasional 1,5 persen, sedangkan tingkat kemiskinan level 13,8-14,8 persen, dan TPT 2,7-3,1 persen.
Pertumbuhan ekonomi Maluku tahun depan ditargetkan 9,2-10 persen dengan kontribusi terhadap target nasional 0,7 persen dan tingkat kemiskinan berada di level 10,6-11,4 persen, sedangkan TPT 5,4-5,9 persen. Terakhir, untuk Papua ditargetkan sebesar 7,3-8,4 pertumbuhan ekonomi dengan kontribusi terhadap nasional 2,1 persen, sedangkan tingkat kemiskinan 22-23,6 persen dan TPT 3,4-3,8 persen.
Sebagai informasi, tingkat pengangguran terbuka secara nasional ditargetkan berada di level 5,3-6 persen pada tahun depan.