JAKARTA - DPR mengingatkan Kementerian Investasi/ Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) untuk memastikan bahwa investasi yang masuk ke Indonesia tidak hanya nilainya besar dan banyak, tetapi juga berkualitas dan inklusif.

Anggota Komisi VI DPR, Herman Khaeron, dalam video singkat sebagaimana dipantau melalui kanal YouTube TVR Parlemen di Jakarta, Kamis (22/2), mengatakan bukan hanya kuantitas atau seberapa besar investasi itu masuk dan mendongkrak pertumbuhan ekonomi, tetapi bagaimana bisa menjadi sebuah investasi yang inklusif.

Dia berharap investasi yang masuk ke Indonesia bisa menjadi sebuah investasi yang inklusif, terbuka, dan berdampak langsung kepada kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, perlu mendalami kualitas dari berbagai investasi yang masuk tersebut.

Ia pun menggarisbawahi kalau investasi merupakan hal penting bagi pertumbuhan ekonomi dan kemajuan daerah. Herman menyatakan bahwa ia mendukung pencapaian target realisasi investasi yang optimal.

"Tentu kami juga menginginkan investasi ini sederas mungkin masuk ke negara ini. Namun, tentu tadi, harapannya bisa lebih terbuka," kata Herman.

Sebelumnya, Kementerian Investasi/dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyatakan bahwa Pemilu 2024 menjadi tantangan untuk mencapai target investasi 2024 sebesar 1.650 triliun rupiah.

BKPM mencatat realisasi investasi sepanjang 2023 mencapai 1.418,9 triliun rupiah, atau melampaui target yang ditetapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebesar 1.400 triliun rupiah dengan total penyerapan tenaga kerja sebanyak 1.823.543 orang.

Secara rinci, capaian realisasi investasi sepanjang Januari-Desember 2023 itu tumbuh 17,5 persen secara tahunan (year on year) dibandingkan capaian tahun 2022 yang mencapai 1.207,2 triliun rupiah.

BKPM juga sudah memetakan perluasan cakupan hilirisasi industri di delapan sektor, yaitu mineral, batu bara, minyak bumi, gas bumi, perkebunan, kelautan, perikanan dan kehutanan.

Terdapat 21 komoditas dari delapan sektor prioritas hilirisasi dengan potensi investasi sebesar sekira 545,3 miliar dollar AS atau setara 8.200 triliun rupiah dengan asumsi kurs rupiah 15.200 rupiah per dollar AS sepanjang 2023-2035.

Kurangi Kesenjangan

Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Katolik Atmajaya Jakarta, YB Suhartoko, yang diminta pendapatnya mengatakan investasi yang diharapkan memang bukan hanya dari sisi kuantitasnya, namun juga kualitasnya terhadap pembangunan negara.

Investasi inklusif, katanya, akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang menciptakan akses dan kesempatan yang lebih luas bagi seluruh lapisan masyarakat secara berkeadilan, meningkatkan kesejahteraan, dan mengurangi kesenjangan antarkelompok dan wilayah.

"Perencanaan investasi harus dilakukan secara komprehensif karena kondisi daerah tujuan investasi mungkin berbeda dari sisi geografis, budaya dan kehidupan ekonomi. Hal itu perlu mendapatkan perhatian dalam merencanakan investasi inklusif," pungkas Suhartoko.

Baca Juga: