JAKARTA - Perhelatan International Quality Tourism Conference (IQTC) ke-1 akan digelar pada 29-30 Agustus 2024 di Hotel The Meru, Sanur, Bali.
Perhelatan ini untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya Quality Tourism (QT) di antara pemangku kepentingan di kawasan ASEAN+3, mendorong praktik pariwisata yang berkelanjutan dan bertanggung jawab, mengembangkan strategi QT regional yang komprehensif, serta menetapkan standar QT untuk ASEAN+3.
"Di antara berbagai indikator pariwisata lainnya pada tingkat global, indeks quality tourism yang pertama mengintegrasikan perspektif destinasi dengan perspektif preferensi wisatawan. Untuk itu, hal ini perlu diperluas ke seluruh destinasi, selain lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) dan menjadi standar bersama diantara negara tetangga. dari Indonesia untuk dunia," tutur Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Odo R. M. Manuhutu di Jakarta, kemarin.
Ia juga menjelaskan bahwa indeks ini secara lebih luas mengukur performa pengembangan pariwisata dari sisi supply, yakni daya saing dasar, pengelolaan destinasi yang berkelanjutan.
Kemudian, dari sisi demand, yaitu destinasi yang memiliki keunikan dan destinasi yang menawarkan pengalaman pariwisata bernilai tinggi.
Konferensi ini akan menjadi kick off pengenalan QT secara menyeluruh kepada pemerintah daerah, industri pendukung, dan delegasi dari negara tetangga.
"Kita bangun awareness dari seluruh peserta konferensi agar turut merasakan urgensi implementasi quality tourism di tengah perubahan perilaku pariwisata global," tambahnya.
Sedangkan Deputi Bidang Kebijakan Strategis, Desi Rohati menyampaikan, pengembangan QT sejalan dengan langkah strategis dalam upaya peningkatan capaian Travel and Tourism Development Index atau TTDI Indonesia.
TTDI telah dirilis di Indonesia oleh World Economic Forum atau WEF di Indonesia. Indonesia berhasil meraih peringkat ke-22 dari 119 negara dan pencapaian ini merupakan cermin kebangkitan kepariwisataan Indonesia yang inklusif, kemudian tangguh, dan berkelanjutan yang mana telah memenuhi target RPJMN 2020-2024.
"Melalui forum IQTC ini tentu salah satu langkah strategis yang dilaksanakan adalah menyelenggarakan Travel and Tourism Readiness Dialogue. Pada sesi exclusive meeting yang berkolaborasi World Economics Forum dan juga Kemenko Marves untuk membahas langkah-langkah peningkatan peringkat Indonesia menuju 15 besar dunia dalam konteks peluang perbaikan yang tentu didapatkan dan dilakukan Indonesia untuk periode mendatang," katanya.
Selanjutnya, Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia, Juli Budi Winantya, menambahkan perlu ada indikator yang jelas mengenai implementasi pariwisata berkualitas dan cara mengukurnya.
"Jadi ada 51 indikator yang kita kelompokkan dalam empat pilar pariwisata berkualitas, yakni ada dasar, keberlanjutan, kemudian juga pengalaman unik, dan juga high value. Kemudian selanjutnya dari indikator-indikator yang telah disusun tersebut kita lakukan pengukuran dari indikator itu sendiri, pengukuran dilakukan dengan mengumpulkan data sekunder, primer, melalui data survei, melakukan diskusi dengan para pelaku usaha, sehingga kita come up dengan suatu angka-angka terkait dengan indikator-indikator yang telah disepakati tersebut," jelasnya.