JAKARTA - Gerakan Hidupkan Masyarakat Sejahtera (HMS) Center meminta pemerintah untuk segera menuntaskan kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) karena telah menjadi salah satu sumber masalah bagi keuangan negara.

Permintaan tersebut disalurkan melalui lagu "BLBI Gate" yang diinisiasi oleh grup musik The HMS Band, grup band yang digawangi oleh Ketua Umum HMS Center, Hardjuno Wiwoho, penyanyi Bona Paputungan, dan gitaris Digo Dz.

"Memang tidak semudah membalikkan telapak tangan, tetapi komitmen perjuangan ini harus terus menyala," ujar Ketua Umum HMS Center, Hardjuno Wiwoho, dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin (3/7).

Selain untuk meminta pemerintah menuntaskan kasus BLBI, Hardjuno menuturkan lagu itu menjadi kampanye yang efektif guna menyadarkan masyarakat tentang bahaya skandal BLBI. Hal ini karena seluruh rakyat Indonesia harus melawan kejahatan para obligor, tak hanya pemerintah.

Seperti dikutip dari Antara, hingga saat ini, HMS Center terus melakukan sosialisasi terkait masalah BLBI ke generasi muda agar mereka sadar akan bahaya kasus tersebut. Pasalnya, kasus BLBI merupakan salah satu kasus korupsi terbesar di Indonesia.

Membela Rakyat

Sementara itu, Pendiri The HMS Band, Sasmito Hadinegoro, mengatakan karya seni ini merupakan bentuk perjuangan membela rakyat serta untuk mendidik dan mencerdaskan masyarakat.

"Semoga warisan ini mampu membangkitkan generasi muda untuk ikut melawan penindasan dan korupsi, sehingga membebaskan negeri dari jerat utang abadi. Masa depan bangsa ini akan berat jika tidak dilakukan koreksi total terhadap skandal BLBI," ucap Sasmito.

Sejak mulai bertugas pada Juni 2021 sampai Mei 2023, atau dalam kurun waktu hampir dua tahun, Satuan Tugas Penanganan Hak Tagih Negara Dana Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (Satgas BLBI) berhasil mengembalikan 30,66 triliun rupiah dari para obligor/debitur BLBI dari total sebanyak 110,45 triliun rupiah uang negara yang dipinjam para obligor/debitur.

Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Mahfud MD, memastikan penagihan utang terhadap para obligor/debitur BLBI tetap berlanjut meskipun pejabat-pejabat yang berwenang di lembaga pemerintahan berganti setelah Pemilihan Umum 2024.

Mahfud, yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pengarah Satgas BLBI, menjelaskan utang para obligor/debitur tetap tercatat dan tidak akan terhapus sampai mereka melunasi utangnya yang merupakan uang negara.

Baca Juga: