Pemerintah pusat dan daerah diharapkan untuk segera mengambil langkah untuk mengatasi banjir di Pantura, Jawa Tengah.
JAKARTA - Para pemangku kebijakan di tingkat pusat maupun daerah mengambil langkah segera untuk mengatasi banjir di pesisir Pantai Utara (Pantura), Demak, Jawa Tengah (Jateng).
"Para pemangku kebijakan di tingkat pusat dan daerah harus mengambil langkah segera untuk mengatasi banjir di pesisir utara Jawa yang hampir menenggelamkan Kabupaten Demak," kata Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, kemarin.
Menurut dia, hantaman banjir yang terus berulang disebabkan jebolnya tanggul sungai di sejumlah daerah pesisir utara Jawa itu harus segera diperbaiki.
Legislator dari Dapil II Jawa Tengah yang meliputi Kabupaten Demak, Kudus, dan Jepara itu berharap para pemangku kepentingan di daerah mampu segera melakukan penanganan dampak banjir guna menekan potensi terjangkitnya sejumlah penyakit dan jatuhnya korban jiwa di lokasi banjir.
Dia juga mendorong agar aparat yang tergabung dalam Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida) dan masyarakat di daerah yang dilanda banjir membangun kolaborasi yang kuat dalam proses penanggulangan bencana tersebut.
Menurut dia, para pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah juga perlu segera melakukan evaluasi daya dukung lingkungan di sejumlah daerah terdampak banjir di pesisir pantai utara Jawa guna mengantisipasi potensi ancaman di masa mendatang.
Terakhir, dia berharap upaya perbaikan infrastruktur dan lingkungan di sejumlah daerah terdampak banjir dapat dilakukan secara menyeluruh dan sistematis sehingga proses pembangunan yang dilakukan dapat mewujudkan kawasan yang lebih baik.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan kondisi banjir yang melanda Kabupaten Demak memicu enam tanggul pembatas aliran sungai jebol.
Situasi itu mengakibatkan sebanyak 24.436 orang warga Kabupaten Demak, Jawa Tengah terpaksa mengungsi akibat banjir yang masih menggenangi tempat tinggal mereka hingga Kamis (21/3).
12 Ribuan Pengungsi
Terpisah, Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana mengungkapkan untuk mempercepat proses surutnya genangan banjir di Kabupaten Demak, khususnya di Kecamatan Karanganyar dikerahkan sebanyak 22 unit mesin pompa penyedot air.
"Kapasitasnya tentu cukup besar karena mencapai 11.000 liter per detik untuk menyedot air genangan banjir," katanya saat mendampingi Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi pada acara penyerahan bantuan pangan untuk korban banjir di tempat pengungsian SD Negeri 3 Ngaluran Kecamatan Karanganyar Demak, Minggu (24/3).
Selain menyurutkan air banjir yang menggenangi permukiman warga, katanya, air yang menggenangi akses jalan di Jalur Pantura Demak-Kudus juga mulai surut, sehingga bisa dilalui kendaraan.
Nana Sudjana menjelaskan, hal terpenting adalah warga terdampak banjir yang mengungsi bisa segera pulang, sehingga bisa merayakan Lebaran di rumah.
"Pengungsi juga mulai berkurang dari sebelumnya mencapai 24.000 jiwa, kini menurun menjadi 12.000-an pengungsi," katanya.
Ia mengakui ikut prihatin dengan bencana alam yang dialami oleh warga Demak, khususnya warga Kecamatan Karanganyar. "Kami juga berencana pada Rabu 27 Maret atau Kamis 28 Maret rapat koordinasi dengan Kementerian PUPR, BNPB, TNI/Polri untuk membicarakan penguatan tanggul," katanya. Ant/S-2