Langkah pemerintah bayangan Myanmar untuk melawan junta semakin pasti setelah diresmikannya kantor Kementerian Luar Negeri di Washington DC.

WASHINGTON DC - Oposisi junta di Myanmar, Pemerintah Persatuan Nasional (National Unity Government/NUG) secara resmi telah membuka kantor Kementerian Luar Negeri bayangan di Washington DC, Amerika Serikat (AS) pada awal pekan ini.

Ketika memberi sambutan di acara tersebut, seorang pejabat Kementerian Luar Negeri AS mengeluarkan pernyataan untuk menolak legitimasi pemilihan umum yang direncanakan oleh junta militer pada akhir tahun ini.

NUG telah membentuk pemerintahan di pengasingan setelah junta militer mengambil alih kekuasaan dari pemerintah yang dipilih secara demokratis dalam kudeta Februari 2021.

Menteri luar negeri pemerintahan bayangan, Zin Mar Aung, mengatakan pembukaan kantor ini bisa terjadi setelah pengesahan Undang-Undang Burma (Burma Act) tahun lalu.

"Kantor Kementerian Luar Negeri NUG bisa dibuka setelah pemerintah AS memberlakukan Undang-Undang Burma, yang mencakup janji untuk mendorong dan mendukung demokrasi Myanmar," kata Zin Mar Aung, seraya menegaskan bahwa kantornya ini nantinya akan memainkan peran penting dalam perjuangan NUG untuk demokrasi.

"Kehadiran pejabat pemerintah AS di pembukaan kantor ini menandakan keterlibatan resmi antara AS dan NUG setelah diloloskannya Undang-Undang Burma," imbuh dia, Selasa (14/2).

Sementara itu Wakil Menteri Luar Negeri AS untuk Urusan Keamanan Sipil, Demokrasi, dan Hak Asasi Manusia, Uzra Zeya, mengatakan dalam upacara tersebut bahwa AS berkomitmen untuk pemulihan demokrasi di Myanmar.

"Pemerintah AS terus mendorong dan mendukung kembalinya Myanmar ke jalur demokrasi inklusif sebagaimana tertuang dalamBurma Act," kata Zeya.

Pangkalan Penting

Acara peresmian kantor Kementerian Luar Negeri NUG pada Senin itu juga dihadiri oleh Wakil Menteri Luar Negeri NUG, Moe Zaw Oo, dan Dubes Myanmar untuk PBB, Kyaw Moe Tun, yang memegang jabatan itu sebelum kudeta.

Moe Zaw Oo mengatakan kantor baru itu akan menjadi pangkalan yang penting. "Kantor ini mewakili kementerian luar negeri dari Pemerintah Persatuan Nasional," kata Moe Zaw Oo. "Kami telah membuka kantor ini di sini karena kami ingin membangun hubungan diplomatik yang lebih kuat dengan AS. Kami juga memiliki rencana untuk membangun hubungan dengan Kongres, Senat, dan DPR yang semuanya ada disini," imbuh dia.

Kantor ini, kata Moe Zaw Oo,akan melakukan apa saja untuk revolusi, termasuk memimpin hubungan dengan lembaga internasional yang berbasis di AS yang mungkin dapat membantu pemerintahan bayangan.

"Kami juga akan berinteraksi dengan mereka. Demikian pula, kami akan melibatkan orang-orang asal Myanmar di AS untuk mendukung rakyat Myanmar dan revolusi, atas dukungan, kontribusi keuangan, dan donasi mereka," tegas dia.RFA/I-1

Baca Juga: