JAKARTA - Pemerintah dan masyarakat Argentina memuji respons cepat Polri ketika menerima red notice dari Interpol dengan langkah nyata. Kecepatan bertindak jajaran kepolisian membuahkan hasil dan memecahkan kasus penculikan Alum Langone Avalus (7 tahun), yang dibawa kabur ayahnya, Jorge Langone dan pacar ayahnya, Candela Gutierrez.

"Saya datang ke sini untuk bertemu Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, untuk mengucapkan terima kasih yang mendalam atas kecepatan Polri dalam menangani kasus ini. Dalam beberapa jam, orang tersebut telah diamankan sehingga situasi terpecahkan," kata Duta Besar Argentina untuk Indonesia, Ricardo Luis Bocalandro, di Jakarta, Kamis (8/2).

Menurut Ricardo, berkat polisi Indonesia dan bantuan media, kasus yang menjadi perbincangan ramai di Argentina dapat dipecahkan. Kasus memisahkan anak dari orangtua yang memiliki hak asuh merupakan kejahatan yang sensitif. Sekalipun yang membawa kabur itu ayah kandungnya, namun tetap kejahatan yang sensitif.

Kasus Alum bermula ketika ayahnya menjemput Alum dari sekolahnya, setahun yang lalu. Tanpa sepengetahuan ibunya yang mendapat hak asuh, Alum dibawa kabur ke Bolivia, Brasil, Malaysia, dan terakhir ke Indonesia. Ketika mendapat red notice dari Interpol, polisi mendapat petunjuk kalau Alum dan Jorge berada di Toraja Utara. Polisi melacak dan menemukan Alum dalam kondisi mengenaskan karena telah menempuh perjalanan delapan hari dari Makassar ke Toraja.

Jadi Sorotan

Terungkapnya kasus ayah kandung asal Argentina, membawa kabur anak kandungnya dari Argentina ke Indonesia, membuat Indonesia menjadi buah bibir di kalangan warga Argentina. Indonesia terutama Polri menjadi sorotan karena kecepatannya menemukan Alum.

Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menjelaskan begitu kabar hilangnya Alum, dan ibu kandungnya melapor ke kepolisian setempat, membuat kasus tersebut ramai dibicarakan. Demikian pula, ketika kasus bergulir ke Interpol dan dikeluarkan red notice ke 193 negara, membuat kasus tersebut semakin sering dibicarakan.

Indonesia menjadi sorotan karena menjadi tempat terakhir yang didatangi Alum, ayah, dan pacar ayahnya setelah Bolivia, Brasil, dan Malaysia. Mereka bertiga diketahui terakhir berada di Toraja Utara, dan langsung diamankan petugas setempat.

Begitu mendapat laporan anak hilang dan melapor ke Interpol, kepolisian Argentina selalu meminta bantuan ke kepolisian tempat ketiga orang tersebut singgah. Namun tidak mendapat respons yang cukup. Tapi begitu Mabes Polri mendapat red notice tentang ketiga orang tersebut, langsung menyebarkan dan berhasil mengamankan ketiganya dalam waktu dua hari setelah mendapat red notice.

eko/N-3

Baca Juga: