JAKARTA-Pemerintah terus mendorong efisiensi energi di berbagai sektor. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meminta negara-negara kawasan Asean bersama-sama meningkatkan efisiensi energi, termasuk memacu pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT).

Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana mengatakan, di bawah pengawasan ASEAN Plan of Action for Energy Cooperation (APAEC), negara-negara Asean berkomitmen meningkatkan efisiensi energi di berbagai sektor.

"Negara Asean telah menetapkan target penurunan intensitas energi sebesar 32 persen pada 2025, di mana kita telah mencapai 23,8 persen pada 2020, menyoroti perlunya upaya lebih lanjut untuk mencapai target pada 2025 nanti," ujar Dadan saat membuka Asean Energy Efficiency Workshop di Tangerang, Senin (3/4).

Dadan menyampaikan, sektor industri menyumbang permintaan energi terbesar di Asean yakni sebesar 146,2 juta ToE atau 38,6 persen dari total konsumsi energi finasl Asean pada 2020, bersamaan dengan pertumbuhan ekonomi digital, permintaan energi untuk pusat data meningkat secara substansial.

"Kita harus menerapkan langkah-langkah efisiensi energi pada sektor industri, khususnya di industri padat energi seperti semen, baja, kimia, dan petrokimia. Implementasi manajemen energi di sektor industri dapat mengurangi konsumsi energi, minimal 5 persen dengan investasi biaya yang rendah dan dapat mengurangi lebih banyak lagi dengan investasi lebih lanjut pada efisiensi energi," tandas Dadan.

Selain itu, Dadan juga mengatakan pesatnya pertumbuhan data center perlu disikapi dengan mengadopsi green data center di kawasan melalui konservasi energi.

Setelah sektor industri, sektor transportasi menempati urutan kedua pemanfaatan energi di seluruh negara-negara Asean. Dalam mengatasi tantangan tersebut, perlu diterapkan kebijakan dan langkah-langkah untuk mengejar Net Zero Emission (NZE) di sektor transportasi, di antaranya adalah penerapan standar penghematan bahan bakar yang sejalan dengan Asean Fuel Economy Roadmap 2018-2025 serta pengembangan ekosistem Electric Vehicle (EV) di kawasan Asean.

Baca Juga: