Batam - Pemenuhan hak penyandang disabilitas, khususnya di sektor pendidikan dan lapangan kerja, menjadi sorotan pada debat perdana calon gubernur (cagub) dan calon wakil gubernur (cawagub) Provinsi Kepulauan Riau.
Kedua pasangan calon berbagi pandangan dan rencana konkret untuk memastikan hak-hak tersebut dapat terpenuhi dengan baik, diwakili oleh masing-masing cawagub.
"Penyandang disabilitas, terutama yang merupakan Generasi Z (Gen Z) memiliki potensi yang besar. Mereka harus mendapatkan perhatian lebih dan mereka berhak mendapatkan fasilitas pendidikan yang memadai," ujar Aunur di Batam, Sabtu.
Aunur juga menambahkan bahwa jika terpilih, pihaknya akan mendorong terobosan di sekolah-sekolah di daerah, termasuk dengan mempersiapkan tenaga pengajar yang memiliki keahlian khusus dalam memberikan bimbingan kepada siswa disabilitas.
"Kami akan memperkuat pelatihan-pelatihan dan membekali mereka dengan keterampilan ekonomi kreatif. Digitalisasi sangat penting, maka kami akan berikan pelatihan mengenai pemasaran digital, agar mereka dapat bekerja secara mandiri," tambahnya.
Dilanjutkan dengan jawaban dari cawagub nomor urut satu Nyanyang Haris Pratamura, dimana ia menegaskan komitmen untuk melanjutkan program yang sudah dijalankan Pemprov Kepri.
"Kami akan terus bekerja sama dengan Sekolah Luar Biasa (SLB) untuk menyediakan layanan konseling. Pemprov juga telah mengalokasikan 2 persen dari APBD untuk mendukung kebutuhan disabilitas, dan kami berkomitmen agar program ini terus berlanjut," kata Nyanyang.
"Kami ingin memastikan setiap program dapat langsung dirasakan oleh masyarakat, agar penyandang disabilitas bisa mendapatkan peluang pendidikan dan kerja yang sama," tambah cawagub itu.
Dengan jawaban tersebut, diharapkan calon gubernur Kepri dapat melaksanakan kewajibannya sebagai pemimpin agar memenuhi hak penyandang disabilitas, terutama bagi masyarakat yang dalam usia produktif.