JAKARTA - DPR RI meminta seluruh pemerintah daerah (pemda) di Kalimantan Tengah (Kalteng) untuk melakukan mitigasi terhadap daerah-daerah rawan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Melalui mitigasi tersebut, daerah-daerah rawan Karhutla dapat menyiapkan sejumlah peralatan dan armadanya.

"Diharapkan bahaya karhutla di Kalteng tidak akan terjadi karena setiap daerah sudah mengantisipasi terkait hal tersebut," kata Anggota Komisi III DPR RI, Agustiar di Jakarta, Senin (26/2).

Dia menuturkan, selama ini pemerintah provinsi (pemprov) setempat telah berkoordinasi dengan pemda untuk membahas bahaya karhutla termasuk menganggarkan dana penanganan karhutla. Dia menyampaikan perlu adanya sinergi antar instansi dan saling dukung untuk menanggulangi persoalan tersebut agar bisa menekan risiko-risiko yang kemungkinan terjadi.

Agustiar juga mengingatkan agar tak menyepelekan bahaya karhutala terutama dengan adanya cuaca panas akhir-akhir ini. "Jangan pernah sepelekan terkait bahaya karhutla tersebut, karena karhutla bisa saja terjadi apalagi cuaca di Kalteng saat ini cukup panas dan mencapai angka 35 derajat celcius," katanya.

Ditambahkannya, selain pemda juga perlu adanya campur tangan dari aparat penegak hukum seperti TNI dan Polri yang berada di daerah itu untuk turut terlibat dalam mencegah terjadinya karhutla. Dia juga mengecam apabila ada unsur kesengajaan dalam pembakaran lahan dan meminta Polda Kalteng tidak segan-segan menindak tegas pelakunya.

Ditegaskannya, perbuatan tersebut selain dapat mengganggu keamanan dan perekonomian provinsi setempat juga akan berdampak pada negara tetangga.

"Kalau karhutla terjadi tentunya banyak yang akan dirugikan seperti kesehatan masyarakat terganggu, roda perekonomian juga terganggu dan yang terparah adalah asap dari karhutla juga sampai ke negara tetangga yakni Malaysia," ungkap Anggota Komisi III DPR RI tersebut.

Daerah Rawan

Adapun Kalteng merupakan daerah yang mengalami karhutla terparah sepanjang 2023 imbas El Nino. Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran mengatakan bencana karhutla saat ini hampir menyelimuti sebagian besar wilayah Provinsi Kalteng, yang meluas mulai 24 September 2023.

"Seperti yang kita tahu, pada 2023 ini terjadi El Nino moderat, lebih tinggi dibanding yang terjadi pada 2019 yaitu el nino lemah. Meski belum bisa terhindar dari kabut asap, tetapi penanganan karhutla pada 2023 relatif lebih terkendali dibandingkan pada 2019, baik dari luasan karhutla maupun jumlah kejadian karhutla," ujar Gubernur saat memimpin Rapat Koordinasi Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan, Pengendalian Inflasi dan Ketahanan Pangan Akibat Dampak El Nino di Wilayah Provinsi Kalteng beberapa waktu lalu.

Gubernur menyatakan, lima daerah yang telah menetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Karhutla, yaitu Kabupaten Kotawaringin Timur, Pulang Pisau, Kapuas, Katingan, dan Kota Palangka Raya.

Baca Juga: