Setelah pemerintah memperbolehkan pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah pada Januari 2021, maka pemberian izin selanjutnya menjadi kuasa pemerintah daerah (pemda). Kekhawatiran publik pun muncul bisa memicu lonjakan penyebaran Covid-19.

Untuk mengupas persiapan pembukaan sekolah Koran Jakarta mewawancarai Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy. Berikut petikan wawancaranya.

Apa yang perlu diperhatikan dalam proses pembukaan sekolah kembali pada Januari 2021?

Saya meminta pemda bersama sekolah dan penyelenggara pendidikan membuat peta zona kerawanan Covid-19 secara detail. Sebab, tiap daerah memiliki kondisi yang berbeda.

Apabila satu daerah ditetapkan sebagai zona merah, bisa jadi ada wilayah di dalamnya yang zona hijau. Sebaliknya, satu wilayah zona hijau, mungkin ada zona merah di dalamnya.

Bagaimana pemda harus bersikap dalam pembukaan sekolah ini?

Sebetulnya kepala daerah harus berani mengambil langkah yang cermat dan memutuskan melangsungkan kembali proses belajar mengajar. Sebab, semakin lama anak-anak tidak bersekolah, maka moral dan perilaku mereka terus merosot.

Saya meminta pemda bersama pihak sekolah menyiapkan protokol kesehatan dengan baik, seperti menyiapkan tempat cuci tangan, meminimalisir agar murid-murid tidak berkerumun, dan menyediakan masker untuk murid-murid. Patuhi protokol sebaik mungkin. Kalau itu dilakukan saya yakin sekolah-sekolah masih bisa jalan.

Kalau ada kasus ditemukan segera ditangani dengan baik terutama dengan melibatkan satgas Covid-19 setempat.

Secara teknis, langkah konkret apa yang pemerintah persiapkan dalam proses pembukaan sekolah?

Perlu disediakan masker khusus yang sesuai dengan ukuran anak-anak agar aman. Presiden juga mewanti-wanti untuk segera memproduksi masker untuk anak-anak, mulai dari anak TK, SD, SMP, yang ukurannya disesuaikan.

Langkah apalagi yang perlu disiapkan sektor pendidikan dengan adanya pandemi Covid-19?

Di era pandemi Covid-19, peran Teknologi, Informasi, dan Komunikasi (TIK) semakin meningkat dan jauh lebih penting. Dalam dunia pendidikan, TIK sangat berperan untuk mendukung proses belajar mengajar. Setelah pandemi berakhir, TIK terus dimanfaatkan terutama e-learning atau blended learning.

Bagaimana upaya pemerintah mengakselerasi pemanfaatan TIK ini?

Pemanfaatan TIK dalam dunia pendidikan terus disempurnakan. Berbagai strategi mulai dari penyediaan infrastruktur dengan dukungan teknis yang memadai, penggunaan TIK dalam semua mata pelajaran atau kuliah, pengaplikasian kurikulum berbasis TIK, serta penggunaan aplikasi dalam pembelajaran.

Pemanfaatan TIK dalam dunia pendidikan diharapkan mempercepat pembangunan SDM Indonesia agar mengejar ketertinggalan dari negara lain. SDM Indonesia di era industri 4.0 selain harus memiliki bekal kompetensi, soft skill, juga harus menguasai TIK agar bisa bersaing di kancah global.

n mohamad ma'rup

Baca Juga: