YOGYAKARTA - Pemda DIY akan merekrut tenaga kesehatan (nakes) dari berbagai fakultas kedokteran dari universitas-universitas di DIY untuk membantu menangani pasien isolasi mandiri (Isoman). Hal ini diungkapkan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X saat menghadiri rakor perekrutan nakes daring dan luring pada Sabtu (24/7) di Gedhong Pracimosono Komplek Kepatihan.

"Dari fakultas kedokteran kami berharap untuk bisa menyediakan kemungkinan tenaga, untuk kami bagi di kabupaten/kota," ungkap Sri Sultan.

Kehadiran nakes untuk mengawasi dan menangani pasien isoman di DIY sangat dibutuhkan. Hal ini disebabkan oleh banyaknya masyarakat yang lebih memilih tinggal di rumah daripada dishelteryang telah disediakan.

Di Kabupaten Kulon Progo telah tersedia sebanyak 246shelterdengan daya tampung 1.278 pasien. Namun, dalam satu hari hanya 8 pasien yang mengisisheltertersebut. Hal yang serupa terjadi di Gunungkidul, di mana dalamshelteryang mampu menampung 100 orang, hanya terisi 1 pasien saja. Mayoritas masyarakat lebih memilih melakukan isoman meskipun disheltersudah disediakan obat-obatan dan pengawasan dari nakes.

Hal ini menjadi permasalahan karena kondisi rumah tidak memenuhi kelayakan untuk melakukan karantina. Seperti misalnya ketersediaan kamar mandi. Penggunaan kamar mandi bersama akan membahayakan, di mana pasien isoman dapat menularkannya pada anggota keluarga lain. Selain itu, asupan gizi dan vitamin pasien juga tidak tercukupi. Pasien isoman yang tidak berada dalam pengawasan nakes, jika kondisinya memburuk tidak dapat segera memperoleh perawatan seperti halnya dishelter.

Pelibatan calon dokter dalam menangani pasien Covid-19 telah dilaksanakan oleh beberapa universitas. Di antaranya yaitu melakukanmonitoringdan memberikan layanan konsultasi secara daring di bawah pengawasan dokter penanggung jawab.

Dengan adanya perekrutan calon dokter ini, diharapkan pasien isoman dapat memperoleh perawatan yang layak. Nakes dapat melakukan pengecekan dan pengawasandoor to doorbagi pasien isoman.

Meski begitu, Sri Sultan tetap mendorong agar pasien isoman baik yang bergejala ringan maupun sedang dapat segera pindah keshelteryang telah disediakan. Dengan demikian, pasien dapat memperoleh perawatan yang dibutuhkan serta mengurangi risiko penularan di lingkungan rumah.

Baca Juga: