JAKARTA - Pemerintah daerah (Pemda) diharapkan ikut aktif mengendalikan gejolak harga di wilayahnya. Apalagi, sekarang memasuki periode Natal dan Tahun Baru (Nataru), pasokan dan harga pangan sangat rentan bergejolak di pasar.

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Harvick Hasnul Qolbi melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Wosi Kabupaten Manokwari, Papua Barat, Sabtu (2/12). Sidak di Pasar Wosi itu untuk memantau ketersediaan dan stabilitas harga sejumlah komoditas pangan menjelang perayaan Nataru mendatang.

Dalam kesempatan tersebut, Wamentan meminta pemda Manokwari meminimalkan disparitas harga pangan, terutama jelang hari-hari besar.

"(Disparitas harga) itu perlu dijaga masyarakat sendiri dan pemerintah daerah," katanya dikutip dari keterangan resmi Kementan, Minggu (3/12).

Menurut Wamentan Harvick, pemerintah tidak bisa mencegah laju kenaikan harga bahan pangan menjelang hari-hari besar seperti Nataru ini.

"Ini penting dijaga agar inflasi di daerah itu terkendali dan masyarakat tetap mampu membeli bahan pangan," ujar Wamentan.

Menurut Wamentan stok sejumlah bahan pokok di pasaran seperti cabai, beras, tomat, sayuran, dan lainnya masih mampu mengimbangi permintaan konsumen.

Meski demikian, rantai distribusi perlu diperhatikan agar tidak mengalami kekurangan terutama bahan pokok yang dikirim dari luar Papua Barat.

"Misalnya cabai lokal Manokwari itu bagus, harga eceran juga relatif stabil. Kalau belum swasembada, jangan kirim ke luar dulu," ujar Wamentan Harvick.

Dirinya meminta pemerintah provinsi maupun kabupaten lebih fokus terhadap masalah kesejahteraan, daya tahan pangan, dan daya beli masyarakat.

"Kami lihat Manokwari bersemangat sekali. Ini menunjukkan intensitas kegiatan-kegiatan berjalan," ucapnya.

Adapun Kementerian Perdagangan berkomitmen terus memantau ke pasar di berbagai daerah agar perayaan Nataru bisa berlangsung dengan baik.

Cabai Mahal

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan saat mengunjungi Pasar Senen, Jakarta, pekan lalu, menegaskan prioritas Kemendag menjaga stabilitas harga dan pasokan di pasar. Dirinya juga berharap pemda ikut membantu.

Kata dia, di Pasar Senen, telur harganya masih stabil di bawah harga acuan pemerintah. Harga daging ayam juga masih di bawah harga acuan pemerintah. Harga beras memang belum turun, tetapi ada pilihan masyarakat bisa membeli beras Bulog program SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan).

Untuk harga cabai, Mendag Zulkifli mengakui harga di Jakarta mengalami kenaikan karena harus didatangkan dari daerah lain. "Diharapkan kalau kenaikan terlalu tinggi, Pemda bisa bertindak dengan membantu biaya pengiriman dari daerah menggunakan dana Belanja Tidak Terduga (BTT) sehingga harga bisa turun kembali," pungkasnya.

Baca Juga: