CALI - Konferensi konservasi alam terbesar di duniaConference of Parties (COP16) pada Konvensi Keanekaragaman Hayati PBB atauUN Convention on Biological Diversity (CBD) ditutup di Kolombia pada hari Sabtu (2/10) tanpa kesepakatan mengenai peta jalan untuk meningkatkan pendanaan bagi perlindungan spesies.
Dengan keberhasilan lain yang telah diraihnya, COP16 ditangguhkan oleh presidennya, Susana Muhamad, karena negosiasi berlangsung hampir 12 jam lebih lama dari yang direncanakan dan para delegasi mulai meninggalkan tempat itu untuk mengejar penerbangan.
Dikutip dari Channel News Asia (CNA), eksodus para delegasi tersebut menyebabkan pertemuan puncak tidak mencapai kuorum untuk pengambilan keputusan, tetapi juru bicara CBD, David Ainsworth, mengatakan pertemuan akan dilanjutkan di kemudian hari untuk mempertimbangkan masalah-masalah yang masih ada.
"Kami akan terus bekerja karena krisis ini terlalu besar dan kami tidak bisa berhenti," kata Muhamad setelah menyatakan COP Cali ditutup.
Konferensi tersebut, yang merupakan pertemuan terbesar dari jenisnya sejauh ini dengan sekitar 23.000 delegasi terdaftar, ditugaskan untuk menilai dan meningkatkan kemajuan ke arah pencapaian 23 target yang ditetapkan di Kanada dua tahun lalu untuk menghentikan penghancuran tak terkendali oleh umat manusia terhadap karunia alam pada tahun 2030.
Ini termasuk menempatkan 30 persen wilayah daratan dan lautan dalam perlindungan dan 30 persen ekosistem yang terdegradasi dalam pemulihan pada tahun 2030, mengurangi polusi, dan menghapuskan subsidi pertanian dan subsidi lainnya yang merusak alam.
Untuk tujuan ini disepakati pada tahun 2022 dana sebesar 200 miliar dollar AS per tahun harus disediakan untuk melindungi keanekaragaman hayati pada tahun 2030, termasuk transfer 30 miliar dollar AS per tahun dari negara-negara kaya ke negara-negara miskin.
Menurut Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan atau Organization for Economic Cooperation and Development (OECD), totalnya untuk tahun 2022 sekitar 15 miliar dollar AS.
Untuk Penuhi Target
Selain itu, negara-negara telah menjanjikan sekitar 400 juta dollar AS kepada Dana Kerangka Keanekaragaman Hayati Global atau Global Biodiversity Framework Fund (GBFF) yang dibentuk tahun lalu untuk memenuhi target PBB.
Di Cali, para negosiator sebagian besar terbagi antara blok negara miskin dan negara kaya saat mereka menawar peningkatan pendanaan dan komitmen lainnya. Permintaan terbesar dari pertemuan puncak itu, untuk menyusun rencana pendanaan terperinci, ternyata merupakan upaya yang terlalu jauh.
Muhamad, Menteri Lingkungan Hidup Kolombia, telah menawarkan rancangan teks yang mengusulkan pembentukan dana khusus keanekaragaman hayati, yang ditolak oleh Uni Eropa, Swiss, dan Jepang.
Negara-negara berkembang bersikeras untuk membentuk dana baru, dengan alasan mereka tidak terwakili secara memadai dalam mekanisme yang ada termasuk GBFF, yang menurut mereka juga terlalu memberatkan.
Pertemuan tersebut berhasil menyatukan gagasan untuk mendirikan sebuah dana guna membagi keuntungan dari data genetika yang diurutkan secara digital yang diambil dari tumbuhan dan hewan dengan masyarakat tempat data tersebut berasal.
Data tersebut, sebagian besarnya berasal dari spesies yang ditemukan di negara-negara miskin, terutama digunakan dalam obat-obatan dan kosmetik yang dapat menghasilkan miliaran dollar AS bagi pengembangnya, yang sangat sedikit yang benar-benar kembali kepada pemiliknya.
Perjanjian Cali menentukan pengguna data genetika yang pendapatannya melebihi ambang batas tertentu harus menyumbangkan satu persen dari keuntungan atau 0,1 persen dari pendapatan ke dana baru, yang berpotensi bernilai miliaran dollar AS per tahun.
Delegasi juga menyetujui pembentukan badan permanen untuk mewakili kepentingan masyarakat pribumi di bawah Konvensi Keanekaragaman Hayati PBB.