Setelah berhasil merebut kota-kota perbatasan di utara, kelompok bersenjata prodemokrasi Myanmar saat ini berupaya untuk merebut Kota Loikaw dari tangan junta

LOIKAW - Kelompok bersenjata prodemokrasi Myanmar saat ini berupaya untuk merebut Kota Loikaw dari tangan junta. Loikaw adalah ibu kota Negara Bagian Kayah dan jika berhasil maka akan jadi ibu kota negara bagian pertama yang berhasil mereka kuasai.

Dengan menumpang truk pickup yang rusak, mereka melewati rumah-rumah yang ditinggalkan dan dibom di Loikaw di bagian timur, dalam perjalanan ke garis depan pertempuran untuk merebut kota itu.

"Tentara kami berasal dari Kota Loikaw dan itulah alasan utama kami termotivasi. Kami semua melakukan yang terbaik dengan harapan bisa kembali ke rumah kami," kata Lin Lin, pemimpin dari kelompok Pasukan Pertahanan Rakyat (PDF). "Saat ini, tentara junta militer sedang dalam posisi bertahan. Militer telah kehilangan banyak tentara dan mereka lemah saat ini," imbuh Lin Lin.

Saat ini ada lusinan kelompok PDF bermunculan di seluruh Myanmar dan mereka semua menentang kudeta oleh junta militer pada 2021, dan kelompok PDF yang dipimpin oleh Lin Lin kini bertekad untuk merebut Loikaw dan memberikan pukulan kepada junta yang berkuasa negara tersebut.

PDF dan kelompok etnis minoritas sekutunya telah berperang melawan tentara Myanmar selama bebeberapa pekan di dan sekitar Loikaw, sebuah kota yang terletak di perbukitan subur di Negara Bagian Kayah bagian timur dengan populasi sekitar 50.000 orang.

Ribuan penduduk kota ini sebelumnya telah melarikan diri dari serangan udara, pemboman artileri dan pertempuran perkotaan. Pada awal pekan ini, jalanan di kota ini sepi dan sesekali terdengar suara tembakan artileri sporadis.

Tentara junta saat ini belum pulih dari serangan yang dilakukan oleh tiga kelompok etnis minoritas di sepanjang perbatasan utara dengan Tiongkok yang telah merebut beberapa kota dan memblokir jalur perdagangan penting.

Serangan ini, yang dijuluki Operasi 1027, diambil dari nama operasi yang diluncurkan lima pekan lalu, merupakan tantangan terbesar yang dihadapi tentara junta Myanmar sejak mereka merebut kekuasaan.

Segera setelah bentrokan meletus di Negara Bagian Shan utara, kelompok PDF lainnya membuka front baru di beberapa negara bagian lain, termasuk di Kayah.

Di dalam Loikaw, rekaman yang diperolehAFPmenunjukkan rumah-rumah, toko-toko, dan jalan-jalan yang ditinggalkan dipenuhi lubang akibat ledakan. Bangunan-bangunan terlihat telah dirusak oleh peluru artileri dan di beberapa sudut jalan terlihat ada gundukan karung pasir.

"Tentara junta bersembunyi di kantor polisi kota dan gedung-gedung lainnya," kata Khun Bedu, ketua Pasukan Pertaha nan Kebangsaan Karenni (KNDF), salah satu kelompok yang bertempur di Loikaw, kepadaAFP. "Ketika pasukan darat ditembaki, tentara militer mengandalkan serangan udara dan artileri untuk mendukung pasukannya. Namun kami akan terus berperang" imbuh dia.

Dua pekan lalu, KNDF membuat postingan rekaman yang menunjukkan menyerahnya pasukan junta yang bersembunyi di universitas kota tersebut. KNDF dan pejuang sekutunya juga telah melakukan beberapa upaya untuk merebut penjara utama Loikaw, namun berhasil dipukul mundur.

Masih Terkendali

Sementara itu pemimpin junta, Min Aung Hlaing, pada 29 November lalu mengatakan serangan selama beberapa pekan terhadap Loikaw telah menunjukkan kekuatan pertahanan yang luar biasa dari pasukannya. Min Aung juga menegaskan bahwa situasi di wilayah Loikaw masih terkendali.

PBB mengatakan pihaknya telah mengevakuasi sebagian besar stafnya dari Loikaw pada November lalu karena pemboman udara terhadap kota tersebut dan masih terjadinya bentrokan di jalanan.

Sekitar 70 persen penduduk Loikaw diperkirakan telah mengungsi dalam beberapa pekan terakhir, dan kelompok PDF mengklaim junta militer telah memblokir jalan dan berusaha mencegah warga sipil meninggalkan kota. AFP/I-1

Baca Juga: