JAKARTA - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, mengatakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) tahun ajaran 2021/2022 akan mengutamakan keselamatan siswa dan mencegah penularan di lingkungan satuan pendidikan.

"Pembelajaran tatap muka tahun ajaran baru Juli mendatang, mempertimbangkan kondisi, perkembangan pandemi, serta zonasi risiko tiap daerah," ujar Wiku, di Jakarta, Rabu (26/5). Selain itu, juga memperhatikan cakupan program vaksinasi yang diberikan kepada tenaga pendidik.

Pemerintah dan Satgas daerah akan memastikan seluruh pertimbangan tersebut terpenuhi. Dengan begitu, saat penyelenggaraan PTM, akan terlaksana dengan aman dan mencegah risiko penularan di lingkungan satuan pendidikan.

Sebelumnya, pemerintah mengizinkan dibukanya kembali Pembelajaran Tatap Muka melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) empat menteri. Mereka adalah Mendikbud, Mendagri, Menkes, dan Menag. Dalam SKB tersebut, pembelajaran tatap muka bisa dilakukan pada tahun ajaran baru 2021/2022.

SKB juga mengatur sejumlah pertimbangan seperti tingkat risiko penyebaran Covid-19 di wilayah dan kesiapan fasilitas pelayanan kesehatan. Kemudian, kesiapan satuan pendidikan dalam melaksanakan pembelajaran. Ini sesuai dengan persyaratan dalam daftar periksa lalu akses. Khususnya terhadap sumber belajar dari rumah dan psikososial peserta didik.

Baca Juga: