JAKARTA- Upaya Pemerintah menggenjot pembangunan waduk di berbagai daerah diharapkan bisa memacu roda perekonomian daerah. Hal itu yang menyebabkan Pemerintah memasukkan pembangunan 45 bendungan dalam Proyek Strategis Nasional.
Selain untuk tampungan air, waduk juga diharapkan bisa menjadi sumber irigasi untuk pertanian, sumber air baku dan juga bisa menjadi sumber pembangkit listrik tenaga air (PLTA) yang ramah lingkungan.
Bendungan Lolak misalnya yang terletak di Desa Pindol, Kecamatan Lolak, Kabupaten Bolaang Mongondow diharapkan memberikan banyak manfaat, diantaranya berfungsi sebagai penyediaan air irigasi untuk daerah seluas 2.214 hektare. Bendungan juga akan menjadi sumber penyediaan air baku 500 liter per detik.
Bendungan Lolak juga akan berfungsi sebagai pembangkit listrik dari air keluaran (outflow) waduk dengan potensi listrik sebesar 2,43 megawatt, pengendali banjir dengan mereduksi debit banjir sebesar 12 persen.
Tidak hanya itu, Bendungan Lolak juga akan menjadi destinasi tempat pariwisata baru di daerah Bollang Mondow dan lahan ex borrow dapat dimanfaatkan menjadi Hutan Buah produktif.
Sekretaris Perusahaan PTPP, Yuyus Juarsa selaku kontraktor mengatakan BUMN konstruksi itu akan menyelesaikan proyek bendungan tersebut pada tahun ini sesuai target yang telah ditetapkan Kementerian PUPR.
"Sampai pekan pertama April, progress bendungan tipe Zonal Inti Tegak dengan daya tampung 6,1 juta per meter kubik ini telah mencapai 96 persen dan penyelesaian pembangunan ditargetkan pada Mei 2022," kata Yuyus.
Adapun lingkup pekerjaan proyek oleh PTPP untuk pembangunan terdiri dari dua paket. Paket I dikerjakan sendiri oleh PTPP selaku kontraktor utama, sedangkan untuk Paket II dikerjakan perseroan dengan membentuk Kerja Sama Operasi (KSO) bersama dengan ASHFRI.
Perseroan tambah Yuyus berharap setiap karya perusahaan bersama dengan insan PTPP dapat bermanfaat dan memberikan kebaikan bagi masyarakat luas, sejalan dengan visi Pemerintah Indonesia, yakni untuk mewujudkan Indonesia Maju.