JAKARTA - DPR RI menyoroti realisasi pogram pembangunan satu juta jaringan gas bagi masyarakat lantaran hingga kini belum tercapai. Wakil Rakyat di Senayan terus mengkritisi kinerja Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sebagai penanggung jawab program tersebut.

Anggota Komisi VII DPR RI, Diah Nurwitasari, menegaskan keseriusan Dirjen Migas untuk mengejar target tersebut pertanyakan. Menurut dia, dalam rapat dengan jajaran Kementerian ESDM, pekan lalu, dirinya mempertanyakan ini dan terus mencecar Dirjen Migas soal capaian pembangunan jaringan gas.

Pemerintah masih menjalankan usaha yang sangat "receh" untuk mencapai satu juta target jaringan gas yang direncanakan. "Sampai kapan target tersebut bisa tercapai kalau pelaksanaan yang dilakukan masih biasa biasa saja," tegasnya di Jakarta, Selasa (14/6).

Dia menambahkan peran Inspektorat Jenderal Kementerian ESDM juga dipertanyakan. Idealnya, fungsi utama Inspektorat Jenderal adalah mengawasi pelaksanaan semua perencanaan di Kementerian ESDM. "Misalnya, inspektorat harus mengawasi pembangunan jaringan satu juta jaringan gas yang belum tercapai," ujarnya.

Ketua Komisi VII DPR, Sugeng Suparwoto, meminta Kementerian ESDM dalam hal ini Ditjen Migas untuk meningkatkan berbagai program yang berdampak langsung ke masyarakat, seperti jaringan gas untuk rumah tangga, konverter kit untuk nelayan dan petani, konversi minyak tanah ke bahan bakar gas di seluruh wilayah Indonesia.

"Komisi VII DPR mendorong Dirjen Migas Kementerian ESDM untuk meningkatkan program-program yang berdampak langsung ke masyarakat, antara lain jaringan gas, konkit nelayan, konkit petani, konversi minyak tanah ke bahan bakar gas di seluruh wilayah Indonesia," kata Sugeng.

Pada 2022, Kementerian ESDM melalui Ditjen Migas sebanyak 91,89 persen anggarannya atau 2,167 triliun rupiah digunakan untuk pembangunan infrastruktur. Total anggaran Ditjen Migas pada tahun ini sebesar 2,359 triliun rupiah.

Tetap Dibangun

Khusus untuk pembangunan jargas, Dirjen Migas Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji, menyebut infrastruktur migas yang dibangun pada tahun ini adalah jaringan gas bumi untuk rumah tangga (jargas) sebanyak 40.477 sambungan rumah (SR) di 12 kabupaten/ kota.

Pembangunan jargas dilakukan di 12 kabupaten/ kota yaitu Kabupaten Siak sebanyak 1.837 SR, Kabupaten Palalawan 3.712 SR, Kabupaten Tanjung Jabung Barat 3.405 SR, Kabupaten Musi Banyuasin 2,925 SR, Kabupaten Muara Enim 2.558 SR, Kabupaten OKU Timur 3.015 SR, Kabupaten Indramayu 2.985 SR, Kota Semarang 3.667 SR, Kabupaten Wajo 4.500 SR, Kabupaten Gresik 4.000 SR, Kota Probolinggo 4.153 SR dan Kabupaten Lumajang 4.020 SR.

Baca Juga: