Bangsa Indonesia dihadapkan pada tantangan berat terkait dinamika geopolitik global dan arsitektur kesehatan. Selain itu, kondisi dalam negeri yang memasuki tahun politik jangan sampai mengikis wawasan kebangsaan dan keutuhan NKRI.

Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI) merupakan lembaga pemerintah non-kementerian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden melalui Menteri Koordinator di bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam).

Andi Widjajanto kini menahkodai Lemhannas RI yang dilantik menjadi Gubernur I pada 21 Februari 2022. Gubernur Lemhannas RI memiliki sejumlah tugas, di antaranya memberikan saran dan masukan diminta/tidak diminta kepada Presiden RI yang berkaitan dengan berbagai permasalahan nasional, regional, dan internasional.

Berikut kutipan wawancara wartawan Koran Jakarta, Fredrikus W Sabini, dengan Gubernur Lemhanas, Andi Widjajanto, di sejumlah kesempatan. Mantan sekretaris kabinet itu memaparkan soal apa pesan Presiden saat dirinya dilantik tahun lalu. Andi juga menjelaskan kondisi geopolitik dan efeknya ke RI, seperti apa skema pertahanan di RI dan Ibu Kota Negara (IKN), bagaimana implementasi nilai-nilai Pancasila, dan bagaimana mencetak pemimpin masa depan.

Apa arahan Presiden saat Anda dilantik?

Ada tiga arahan dari Presiden terkait pengembangan Lemhannas. Pertama, untuk program yang sifatnya rutin diadakan agar terus dijalankan. Presiden meminta Lemhannas dapat melakukan terobosan metodologi, sehingga yang kita lakukan sesuai dengan perkembangan terkini, terutama metodologi.

Kedua, pada aspek kajian strategis, Lemhannas RI harus dapat menyajikan kajian yang sesuai dengan kebutuhan Presiden RI karena Presiden RI merupakan pengguna/user kajian. Kajian Lemhannas RI user-nya tunggal, yaitu Presiden RI. Untuk itu, Lemhannas RI perlu membuat kajian yang menyesuaikan dengan kebutuhan Presiden.

Ketiga, pada aspek pendidikan, memastikan setiap peserta yang lulus dari Lemhannas RI memiliki kerangka pemikiran strategis. Lemhannas RI diharapkan dapat memberikan pendidikan dengan kualitas global.

Kemarin (14/6) digelar Jakarta Geopolitical Forum VII/2023 "Asean's Future: Addressing the Region's Geo-Maritime Rifts" di Jakarta, apa yang mau Anda sampaikan?

Saat ini, dunia makin sulit untuk berkolaborasi dan memasuki era disconnectivity. Hal tersebut dinilai melemahkan kebutuhan untuk menciptakan rantai pasokan global yang berkelanjutan pada kawasan antarwilayah. Kita gagal menyadari bahwa kita sekarang sebenarnya sudah memasuki era interdependensi yang kompleks.

Dalam kondisi saat ini, di mana masih berlangsungnya konflik Russia dan Ukraina serta meningkatnya ketegangan antara Amerika Serikat dan China, perdamaian dan stabilitas global sangat sulit dicapai. Oleh karena itu, harus ditemukan terobosan agar tidak terjebak dalam persaingan strategis.

Lemhannas RI tengah mengusulkan dilaksanakannya studi kolaboratif tentang kekuatan regional dengan mitra regional guna memastikan Strategic Community Center di ALKI I, II, dan III. Kemudian hal tersebut, perlu diintegrasikan dengan rantai pasokan maritim yang menghubungkan negara-negara selatan yang akan menjadi pemain utama global, seperti Nigeria, Afrika Selatan, Kenya, Kongo, Arab Saudi, India, Indonesia, Brasil, dan Argentina.

Saya berharap melalui Jakarta Geopolitical Forum VII/2023 dapat dihasilkan solusi yang sangat strategis dan juga operasional yang dapat ditawarkan kepada pemerintah kita masing-masing untuk diimplementasikan dalam memperkuat stabilitas kawasan kita.

Kira-kira hal apakah yang memengaruhi melemahnya nilai-nilai kebangsaan di Indonesia?

Ada tantangan global, eskalasi dinamika geopolitik, dan kondisi Tanah Air yang tengah memasuki tahun politik.

Bagaimana pandangan Anda memasuki tahun politik ini?

Pentingnya memperkuat perisai bangsa melalui konsensus dasar dan wawasan kebangsaan. Pengalaman di pemilu-pemilu sebelumnya, kita tahu bahwa politik kebangsaan itu harus diperkuat. Tugas dari Lemhannas RI untuk memastikan tidak ada intervensi yang dilakukan negara lain, tidak ada anomali, dan penyebaran hoaks.

Apa kunci lompatan strategis Indonesia?

Kunci dari lompatan strategis Indonesia maupun evolusi Lemhannas adalah sumber daya manusianya. Saya meyakini untuk kita bisa memahami evolusi kita, kita bisa menyiapkan lompatan, kunci semua itu adalah orangnya.

Teknologi memang memiliki peran penting untuk melakukan transformasi, namun sumber daya manusia memiliki peran yang lebih penting.

Sebentar lagi memasuki kekeringan ekstrem atau El Nino. Dari perspektif Lemhanas, bagaimana mengantisipasinya agar produksi pangan tidak turun?

Banyak hal yang harus diantisipasi menghadapi elnino. Salah satu yang paling krusial adalah sektor pangan. Bagaimana menjaga stok pangan tetap tersedia, mengingat, ancaman elnino harus diwaspadai oleh semua pihak.

Bagaimana hubungan Lemhanas dengan kepala-kepala daerah atau partai politik?

Saya akan senang kalau bisa berdiskusi dengan teman-teman kepala daerah atau teman-teman di partai, supaya kita memiliki gagasan yang sama tentang Indonesia ke depan.

Apa ada program khusus untuk kepala daerah?

Lemhannas RI akan mengadakan program executive course untuk kepala daerah yang akan dimulai tahun ini.

Saat ini apa saja tugas-tugas yang sedang Lemhanas kerjakan?

Pertama adalah Kedeputian Pendidikan Pimpinan Tingkat Nasional yang saat ini sedang terselenggara adalah Pendidikan Program Reguler Angkatan (PPRA) 65 dan Pendidikan Program Singkat Angkatan (PPSA) 24. Kedua adalah berbagai program pemantapan nilai-nilai kebangsaan, lalu yang ketiga adalah sejumlah program kajian strategis.

Isu-isu yang sedang Lemhannas RI kaji, yakni tentang geopolitik, Papua, konsolidasi demokrasi, transformasi digital, ekonomi hijau, ekonomi biru, dan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Bagaimana Anda melihat perkembangan geopolitik saat ini?

Saat ini Indonesia sedang berada pada titik krusial. Secara geopolitik dunia sedang tidak normal dan secara teknokratik sudah harus menyiapkan perencanaan tahun 2024. Untuk itu, para kepala daerah dan partai politik harus memastikan hal-hal yang sedang dijalankan pemerintah baik jangka menengah maupun jangka panjang dapat terlaksana dengan baik. Hal-hal seperti ini yang kami kaji supaya tekanan geopolitiknya dengan transisi politiknya bisa disiapkan dengan baik.

Seberapa penting Anda melihat kajian tentang arsitektur kesehatan?

Kajian tentang sektor arsitektur kesehatan baik secara global maupun nasional perlu dilakukan. Kami berusaha menawarkan kajian kepada presiden apa yang perlu dilakukan, sehingga kita memiliki arsitektur kesehatan Indonesia yang siap dengan tantangan ke depan.

Ketidakpastian global terjadi sejak pandemi Covid-19. Jika ditarik mundur ke belakang, ada beberapa penyakit seperti HIV Aids dan flu Spanyol yang juga turut menyebabkan ketidakpastian global. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa risiko geopolitik yang menjadi fokus Lemhannas RI bisa naik signifikan ketika ketidakpastian globalnya dipengaruhi masalah kesehatan. Pandemi global membuat banyak hal menjadi tidak menentu, salah satunya kolapsnya perekonomian. Untuk itu, mitigasi tentang hal tersebut perlu disiapkan.

Lemhannas RI akan berusaha untuk masuk ke kajian arsitektur kesehatan dengan melihat perbandingan-perbandingan global sehingga bisa memberi usulan kepada presiden atas masukan dari para narasumber yang merupakan pakar di bidang tersebut untuk mentransformasi arsitektur kesehatan Indonesia.

Bagaimana Anda mengomparansikan penerapan nilai-nilai Pancasila?

Agregat indeks global yang mengukur isu-isu prioritas Pancasila menunjukkan posisi Indonesia belum optimal. Pemetaan global menunjukkan posisi Indonesia masih berada di posisi sedang. Masih terdapat penerapan isu di tingkat nasional yang berada di bawah rata-rata standar global.

Secara khusus, pelaksanaan isu-isu prioritas di sila ke-1 dan ke-5 memiliki jarak yang paling signifikan dengan rata-rata global. Di sisi lain, Indonesia dinilai telah melaksanakan sila ke-4 relatif baik ketika dibandingkan dengan rata-rata standar global.

Paling kuat sila 4, karena kita berhasil menjalankan 5 kali pemilu demokratik sampai 2019, 2024 pemilu demokratis kita ke-6, 2029 pemilu demokratis kita ke-7, katanya setelah 7 kali, Indonesia menjadi negara demokrasi matang, yang terkuatnya sila ke-4.

Meski menjadi sila terkuat ada bentuk dari sila ke-4 yang sulit untuk dicari bentuknya, yakni kombinasi hikmat dan kebijaksanaan. Dua kata yang hampir tidak pernah kita pakai. Kapan kita ingin membuat keputusan, setop, cari dulu hikmat kebijaksanaannya.

Kemudian untuk sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa, mengatur tentang hubungan antara agama dan negara, menjamin kebebasan beribadah, serta menjaga toleransi.

Indonesia merupakan negara antara sekuler dan teokrasi karena menjamin kebebasan beribadah, tetapi juga mengatur agama. Nilai Indonesia dalam hubungan antara agama dan negara berada di spektrum tujuh, jika dilihat dari spektrum satu sampai sembilan. Hal ini disebabkan ada yurisdiksi yang diatur oleh negara.

Sekali lagi, ini cara kami di Lemhannas untuk berusaha memikirkan Pancasila yang dibenturkan tantangan geopolitik

Bagaimana Anda melihat pertahanan di IKN?

Kita melihat ada perkembangan-perkembangan teknologi baru. Kalau dalam tiga tahun terakhir ini kombinasi antara cyber, kombinasi digital dengan space yang akhirnya menghasilkan tema smart defence yang betul-betul mengandalkan lompatan teknologi.

Saat akan digelarnya pertahanan di Ibu Kota Nusantara (IKN), pastikan gelar itu sudah mengantisipasi perubahan karakter perang. Hal tersebut karena adanya pergeseran geopolitik, pergeseran ancaman, dan juga ada pergeseran teknologi.

Apa ada tugas khusus Presiden terkait IKN ini?

Lemhannas RI mendapat tugas dari Presiden Joko Widodo untuk mengkaji Ibu Kota Nusantara dan salah satu hal yang dikaji adalah bagaimana merumuskan pertahanan IKN dan dikaitkan dengan perkembangan teknologi. Karena salah satu kajian kami yang diminta presiden adalah tentang transformasi digital.

Dinamika global mengindikasikan perang masa depan akan makin kompleks. Gelar persenjataan mutakhir diproyeksikan akan menjadi fitur utama di ketika konflik mengeskalasi di berbagai titik ketegangan.

Beberapa titik ketegangan global berlokasi relatif dekat dengan Indonesia dan IKN secara khusus. Eskalasi konflik di kawasan tersebut akan membawa dampak langsung bagi Indonesia dan Ibu Kota Negara secara khusus. Oleh karena itu, penerapan sistem pertahanan cerdas perlu menjadi prioritas bagi pembangunan pertahanan nasional.

Seperti apa konsep pertahanan cerdas itu?

Pada konsep pertahanan cerdas (smart defence), perkembangan teknologi, kompleksnya medan pertempuran, serta kerawanan IKN meniscayakan kebutuhan pengadopsian konsep tersebut. Penerapan sistem pertahanan cerdas diimplementasikan melalui pengadopsian teknologi mutakhir serta sinergi dan sinkronisasi lintas domain. Teknologi kunci bagi penerapan konsep smart defense meliputi kapasitas di sektor informasi, pengindraan, serangan, dan komando.

Kajian yang disajikan Lemhannas RI bisa memperkuat para pemangku kepentingan di Kementerian Pertahanan RI dan TNI untuk mendapatkan pertahanan yang tangguh di Ibu Kota Nusantara.

Apa harapan Anda dengan HUT Lemhanas ke-58?

Saya berharap agar Lemhannas RI terus berevolusi dan tetap relevan dengan perkembangan. Merupakan suatu kebanggaan jika yang dikerjakan Lemhannas RI dapat berguna dan bermanfaat bagi bangsa dan negara.

Apa tantangan yang dihadapi oleh Lemhanas RI?

Lemhannas RI 5.0 akan menghadapi tantangan-tantangan baru, di antaranya disebabkan dinamika geopolitik yang menjadi semakin keras dan teknologi kecerdasan buatan yang semakin dominan. Di titik itulah Lemhannas RI harus bisa membuktikan diri, mampu tetap relevan, mampu melakukan transformasi 5.0.

Dalam lompatan menuju Lemhannas RI 5.0, kuncinya adalah sumber daya manusia, yakni personel yang mengawaki Lemhannas RI. Teknologi memiliki peran penting, capital memiliki peran penting, tapi yang paling penting untuk melakukan transformasi itu adalah kita, adalah orangnya.

Baca Juga: