JAKARTA- Ketua Umum PP Pemuda Katolik Stefanus Asat Gusma menegaskan pembangunan pemuda sangat penting untuk mengatasi masalah sosial dan ekonomi seperti pengangguran, kesenjangan sosial dan ekonomi, dan kurangnya kesempatan untuk berkembang dan berkontribusi secara produktif.
"Dengan memfokuskan pada pembangunan pemuda, negara dapat memastikan sumber daya manusia yang kuat dan terampil akan tersedia untuk memimpin pembangunan dan pertumbuhan jangka panjang," ucapnya saat bersilaturahmi ke kantor Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg), Kamis (13/4). Kunjungan itu dalam rangka Rapat Pimpinan Nasional I Pemuda Katolik 2023 di Pekanbaru, Riau yang akan digelar 19-21 Mei.
Ditambahkan Gusma, pembangunan pemuda harus menjadi bagian integral dari pembangunan sumber daya manusia (SDM) dan strategi pembangunan nasional. Pembangunan SDM memang menjadi tantangan tersendiri untuk Indonesia.
Deputi Bidang Hubungan Kelembagaan dan Kemasyarakatan Gogor Oko Nurharyoko yang menerima kunjungan Pemuda Katolik menyampaikan harapan terhadap kepeloporan Pemuda Katolik dalam menggerakkan generasi muda.
"Saya berharap kepeloporan Pemuda Katolik dalam menggerakkan generasi muda untuk menyukseskan agenda pemulihan nasional dari pandemi menuju endemi," harapnya mewakili Menteri Sekretariat Negara Pratikno.
Selain itu, Deputi Gogor menyampaikan, "Dalam kaitan dengan tahun politik, Pemuda Katolik diharapkan bisa mendukung pembangunan demokrasi yang maju dan mencerahkan."
Pelaksanaan Rapimnas I ini, menurut Sekjen PP Pemuda Katolik Johanes SM Sitohang, merupakan Konsolidasi Kebangsaan. "Ini adalah proses penting dalam membangun sebuah negara yang maju dan sejahtera," katanya.
Dalam konteks Indonesia, konsolidasi kebangsaan menjadi semakin penting mengingat tahun politik semakin dekat. Pemilihan Umum Presiden dan Legislatif akan berlangsung pada 2024. "Konsolidasi kebangsaan sangat penting untuk menghadapi tahun politik dan mencapai keberlanjutan pembangunan menuju Indonesia Maju," katanya.
Sementara itu Kepala Bidang Penataan dan Distribusi Kader PP Pemuda Katolik, Capt. Marcellus Hakeng Jayawibawa mengatakan, "Salah satu langkah penting dalam konsolidasi kebangsaan adalah memperkuat pemahaman tentang Pancasila sebagai ideologi negara."
"Pancasila sebagai ideologi negara yang mengutamakan nilai-nilai persatuan, kemanusiaan, kerakyatan, keadilan, dan keberagaman harus dipahami dan dihayati oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Selain itu juga diperlukan kesadaran akan pentingnya menjunjung tinggi Bhinneka Tunggal Ika, yang berarti berbeda-beda tetapi tetap satu."
Oleh karena itu, tambah Capt. Marcellus, melalui kegiatan Seminar Nasional Rapat Pimpinan Nasional I 2023 yang bertema "Strategi dan Tantangan Konsolidasi Kebangsaan Menghadapi Tahun Politik Demi Keberlanjutan Pembangunan Menuju Indonesia Maju", Pengurus Pusat Pemuda Katolik hendak mengamplifikasikan semangat konsolidasi kebangsaan dalam suatu forum ilmiah.
"Diseminasi semangat dan konsolidasi kebangsaan diharapkan mampu memberikan bekal bagi kader untuk menghadapi tahun politik dengan semangat cinta kasih di tengah kemajemukan sosial," tegasnya.
Kegiatan Rapimnas I PP Pemuda Katolik diharapkan dapat meningkatkan kapasitas kader dalam menghadapi tahun politik 2024 dan melahirkan kader yang siap menjalankan roda organisasi, baik di pusat maupun daerah, di masa mendatang.