NEW DELHI - Sebuah jembatan yang sedang dibangun oleh Tiongkok melintasi Danau Pangong di bagian yang disengketakan di barat laut India, dapat semakin mengobarkan ketegangan antara kedua negara, kata para ahli tentang sengketa perbatasan.

Jembatan yang membentang sepanjang sekitar 500 meter itu, terletak di selatan posisi yang diduduki oleh Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (PLA) di tepi utara danau di Ladakh, sebuah daerah yang menurut India telah diduduki secara ilegal oleh Tiongkok sejak 1962.

Daerah itu berada di area yang disebut sebagai Garis Kontrol Aktual di Ladakh timur yang memisahkan wilayah yang dikuasai India dengan wilayah yang dikuasai Tiongkok, dan sebelumnya menjadi tempat bentrokan.

Jika rampung, jembatan itu akan memotong jarak perjalanan antara posisi PLA dan pangkalan militer di daerah Rutog, Prefektur Ngari, di Daerah Otonomi Tibet barat, sejauh sekitar 150 kilometer, sehingga memudahkan pasukan Tiongkok untuk melawan pasukan India jika gejolak di masa depan muncul.

Pada Januari lalu, ahli geo-intelijen, Damien Symon, pertama kali menggunakan citra satelit untuk menunjukkan bahwa Tiongkok sedang membangun jembatan melintasi Danau Pangong di wilayah timur Ladakh yang dikuasainya. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Wang Wenbin, saat itu menegaskan bahwa pembangunan itu akan menjaga keamanan Tiongkok.

"Tiongkok membangun jembatan di atas Danau Pangong yang adalah area kunci untuk perbatasan India," kata Brahma Chellaney, seorang profesor studi strategis di Pusat Penelitian Kebijakan di New Delhi. "Meskipun ada kesepakatan antara keduanya, Tiongkok telah melakukan kegiatan militer di perbatasan. Jembatan itu akan memudahkan Tiongkok untuk mengakses wilayah itu," imbuh dia.

MenurutKunchok Tenzin, seorang anggota dari daerah Danau Pangong, pembangunan jembatan itu telah menimbulkan kekhawatiran di antara penduduk setempat, yang khawatir mereka akan terluka jika bentrokan antara India dan Tiongkok pecah.

"Pemerintah India harus menjadikan pengembangan kawasan perbatasan sebagai prioritas dan menjamin keselamatan penduduk setempat," kata dia. RFA/I-1

Baca Juga: