Pembangunan Jembatan Pantai Bakti Dilanjutkan

BEKASI - Pembangunan Jembatan Pantai Bakti, Kecamatan Muaragembong, Bekasi dilanjutkan. Proyek ini sempat terhenti hampir enam tahun. Jembatan itu untuk mewujudkan pemerataan dan percepatan pembangunan infrastruktur Muaragembong.

Kepala Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, dan Bina Konstruksi Kabupaten Bekasi, Henri Lincoln, menjelaskan pembangunan jembatan dilanjutkan tahun ini karena perannya memang penting.

"Tahun ini, kita lanjutkan karena memang begitu dibutuhkan masyarakat. Nilai pekerjaan tersebut mencapai 120 miliar, termasuk jalan pendekat," katanya di Cikarang, Bekasi, Kamis.

Lebih jauh, Henri menyebut pemerintah daerah sudah mengajukan permohonan rekomendasi teknis pembangunan kepadaBalai Besar Wilayah Sungai (BBWS) CitarumKementerian PUPR. Jadi, tinggal menunggu hasil, sebelum melanjutkan ke tahapan berikutnya.

Henri juga sudah sidang dan kunjungan lapangan. Dia berharap dalam beberapa hari ke depan sudah keluar rekomendasiteknisnya, sehingga bisa langsung dipercepat ke tahap pengadaan barang dan jasa.

Menurut Henri, pembangunan jembatan yang menghubungkan Desa Pantai Bakti dan Desa Pantai Mekar ini sudah pernah dilakukan, tapi baru terbangun separuh. Maka, ini dikenal dengan nama "jembatan bunting."

Pekerjaan tahap pertama jembatan dengan panjang 120 meter ini menelan biaya 16 miliar. Dana diambil dari APBD Kabupaten Bekasi tahun 2017. Bupati Bekasi, Dani Ramdan, menuturkan, tidak ada masalah alasan pembangunan dihentikan. Hanya, minim komitmen dalam penganggarannya, sehingga jembatan itu tidak dilanjutkan.

"Persoalannya hanya di anggaran karena biayanya memang besar. Tahun-tahun kemarin pun akan dibangun, tapi terhambat Covid-19. Lalu, setelah masa pemulihan, pembangunan jembatan bisa dilanjutkan," katanya.

Baca Juga: