JAKARTA - Pemerintah harus membangun infrastruktur sumber daya air lebih banyak lagi seperti pembangunan bendungan dan rehabilitasi irigasi guna membantu perbaikan sektor pertanian.

"Kalau sekarang itu ada perbaikan dari pembangunan-pembangunan infrastruktur sumber daya air, di situ ada sisi positifnya mengingat beberapa desa membangun pertanian, seperti desa-desa di Jawa Tengah, desa di Mojokerto, Jawa Timur, pertanian desa wisata sehingga ada hal-hal yang baik," ujar peneliti senior ekonomi Deni Friawan dari Centre for Strategic and International Studies (CSIS), di Jakarta, Senin (22/1).

Seperti dikutip dari Antara, peneliti CSIS tersebut menyarankan pemerintah lebih banyak lagi membangun infrastruktur air di wilayah-wilayah yang belum tersedia sekaligus diselaraskan dengan empat pilar pertanian.

Empat pilar pertanian terdiri atas bibit, pupuk, manajemen pertanian dan pengolahan lahan serta manajemen pemasaran produk pertanian. Kalau ada satu pilar saja yang hilang atau tidak terpenuhi maka sektor pertanian dapat mengalami masalah. Jadi, keempat pilar pertanian harus terpenuhi.

"Petani harus mandiri di empat pilar tersebut, caranya dengan melakukan integrasi pertanian di mana harus terjadi keterkaitan antara pertanian dan peternakan supaya menekan biaya produksi dengan menggunakan pupuk yang diolah dari kotoran hewan ternak. Jenis pupuk yang diolah dari kotoran hewan baik untuk tanaman pertanian, sedangkan untuk pakan ternaknya berasal dari produk tanaman pertanian yang tidak terjual," kata Deni.

Sistem Ganda

Terkait penjualan produk tanaman pertanian juga lebih baik mengandalkan sistem tanam ganda atau multiple cropping dibandingkan sistem tanam tunggal, sehingga jika ada satu tanaman yang gagal panen maka masih ada tanaman lain. Dengan demikian, harga produk pertanian menjadi relatif stabil melalui mekanisme pasar secara alami.

Di Pulau Jawa sendiri, lahan untuk produksi pertanian semakin terbatas sehingga perlu dilakukan intensifikasi pertanian, di mana petani mengoptimalkan lahan yang terbatas melalui diversifikasi penanaman produk pertanian serta peternakan untuk pendapatan harian, bulanan dan tahunan sebagai investasinya.

Guru Besar Fakultas Pertanian UGM, Dwijono Hadi Darwanto, mengatakan pembangunan bendungan memang vital bagi pengembangan pertanian di Indonesia di tengah ancaman perubahan iklim.

"Pasokan air akan meningkatkan produktivitas total hingga 20 persen. Sayangnya, data dari Kementerian PUPR, 60 persen jaringan irigasi di Jawa rusak. Ini pekerjaan utama sebab tanpa jaringan irigasi kita akan terus impor. Dan dalam situasi El Nino seperti beberapa tahun terakhir, harga pangan dunia makin naik karena semua mengamankan kebutuhan dalam negeri masing-masing," papar Dwijono.

Baca Juga: