JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyelesaikan dua infrastruktur Sumber Daya Air di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, yakni Embung Gumelem Kecamatan Pakis dan Sabo Dam Sungai Krasak Kecamatan Salam. Embung Gumelem dibangun sebagai upaya meningkatkan tampungan air dalam mendukung ketahanan pangan dan Sabo Dam berfungsi sebagai pengendali sedimen Sungai Krasak yang berasal dari erupsi Gunung Merapi.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan sarana dan prasarana sumberdaya air seperti bendungan dan embung dibangun untuk menjawab berbagai isu terkait ketahanan air dan kedaulatan pangan.

Pembangunan Embung Gumelem dimulai sejak Mei 2023 dan selesai pada Desember 2023 dengan anggaran APBN senilai 18,7 miliar rupiah. "Dengan daya tampung 13.260 m3, Embung Gumelem akan memberikan manfaat air baku bagi Kabupaten Magelang dengan kapasitas 2 liter/ detik dan air irigasi pertanian hortikultura pada lahan seluas 260,44 ha (hektare)," ungkap Basuki, Senin (22/1).

Embung Gumelem akan mendistribusikan dan menjamin kontinuitas ketersediaan air untuk berbagai kebutuhan masyarakat dengan menyimpan air pada saat musim penghujan dan menyediakan air saat musim kemarau. Selain berfungsi untuk mengisi kembali air tanah sebagai upaya konservasi sumber daya air, Embung Gumelem juga diharapkan dapat menjadi destinasi wisata baru dengan dilengkapi jogging track.

Selanjutnya Sabo Dam Sungai Krasak mulai dibangun pada Februari 2023 dan selesai Desember 2023 dengan anggaran 29,9 miliar rupiah. Pekerjaan Sabo Dam di bawah tanggung jawab Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak dengan Kontraktor Pelaksana PT Mandiri Agung Pribadi.

Baca Juga: