Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyampaikan pembangunan desa cerdas berbasis digital dapat membuka berbagai peluang yang ada serta mendorong kemandirian desa.
"Di wilayah terpencil pun selama ada konektivitas maka juga akan memperoleh peluang yang sama," ujar kepala BRIN, Laksana Tri Handoko, dalam sambutan di webinarMembangun Desa Cerdas Berbasis Digitalyang diikuti di Jakarta, Rabu (27/7).
Laksana menyampaikan bahwa BRIN memiliki kapasitas untuk terus meningkatkan penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan serta invensi dan inovasi untuk memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan, tidak hanya berupa rekomendasi kebijakan tetapi juga implementasi atau aplikasinya.
Ia menambahkan, hal tersebut juga mencakup pembangunan daerah yang demokratis dengan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance), efektif dalam mengeksekusi program untuk rakyat dan mendorong kemandirian desa melalui inovasi yang penuh keadaban.
Menurut dia, digitalisasi di semua sektor dan level sedang terjadi, termasuk di lingkungan desa. Situasi itu mempersempit jurang pembeda antara kota dan desa, karena setiap orang di manapun berada memiliki kesempatan dan akses yang relatif sama. Oleh karena itu, lanjut dia, BRIN mendukung dan mempromosikan pengembangan sistem pendataan presisi berbasis komunitas di level desa.
"Data presisi ini melengkapi sistem pendataan yang ada, sekaligus memastikan pembaruan data yang lebih cepat dan akurat," tutur dia.
Dalam kesempatan sama, Profesor Riset Bidang Politik dan Pemerintahan, R Siti Zuhro, mengatakan pembangunan desa cerdas berbasis digital adalah pembangunan yang memberikan pendidikan kepada masyarakat yang sarat dengancivil education, meningkatkan partisipasi dan kesadaran masyarakat.
Kemudian, juga meningkatkan kualitas pelayanan publik dansmart local governance, menumbuhkembangkan kreativitas ekonomi masyarakat berbasis Iptek, mendorong masyarakat, dan menjaga pola hidup dan lingkungan yang bersih dan sehat, serta menjaga, memelihara, dan mengembangkan nilai-nilai warisan seni dan budaya lokal secara berkelanjutan. Ant/I-1