JAKARTA - Dodi Supriadi, pelaku pembacokan terhadap anggota TNI, Heri Triyanto, di Jalan Pesing Poglar, Cengkareng, Jakarta Barat, mengaku tidak terima sering mendapat teguran dari korban.

"Korban selaku ketua RT sering menegur pelaku karena selalu mendatangi rumah perempuan berinisial M yang telah bersuami, dan pelaku dendam," ujar Kepala Kepolisian Sektor Cengkareng, Kompol M Khoiri, di Jakarta Barat, Rabu (3/7).

Pelaku dengan M diduga memiliki hubungan percintaan khusus. Namun pelaku tidak peduli dan sering mendatangi rumah korban saat suami M bekerja, sementara pelaku berstatus belum menikah.

Melihat aktivitas tak pantas itu, Heri sering menegur korban agar tidak melakukan perbuatan yang melanggar norma sosial. Teguran itu ternyata membuat pelaku dendam dan melakukan pembacokan kepada pelaku.

"Namun teguran korban selama ini membuat pelaku tidak senang dan dendam. Ketika korban melintas di TKP, pada Selasa (2/7) sekitar pukul 11.00 WIB, pelaku menghadang dan menganiaya dengan senjata tajam jenis samurai," kata dia.

Tak lama setelah kejadian itu, polisi berhasil menangkap pelaku tak jauh dari kediamannya. Pelaku pun terpaksa harus dihadiahi timah panas karena melawan saat akan diamankan. jon/Ant/P-5

Baca Juga: