Selain pemantauan situasi harga pangan, distribusi pangan dari daerah surplus ke daerah defisit perlu terus dioptimalkan guna menjaga stabilitas harga pangan jelang Idul Adha.

JAKARTA - Badan Pangan Nasional (Bapanas) memasifkan pemantauan harga dan ketersediaan pangan di seluruh wilayah Indonesia. Langkah itu dimaksudkan untuk menjaga keterjangkauan dan stabilitas sejumlah bahan pokok menjelang Idul Adha 2024.

"Guna menjaga stabilitas pangan menjelang Idul Adha, Bapanas atau National Food Agency intensifkan pemantauan dan intervensi program di seluruh daerah," kata Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, dalam keterangan di Jakarta, Rabu (15/5).

Arief menyampaikan pemerintah melalui Bapanas terus memastikan stabilitas harga pangan terjaga dan pasokannya terdistribusi secara merata ke seluruh wilayah Indonesia.

Dia menuturkan pihaknya telah mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Muna dan Kabupaten Kolaka Utara, di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Selasa (14/5).

"Kemarin (14/5), kami bersama Mensesneg, Menteri PUPR, Menkes, Panglima TNI, Pj Gubernur Sultra, dan Pj Bupati mendampingi Bapak Presiden turun langsung ke lapangan untuk melihat situasi riil kondisi stabilitas pangan (di Kabupaten Muna dan Kolaka Utara)," ucap Arief.

Arief memastikan pihaknya terus melakukan pemantauan situasi harga pangan dan menggencarkan gerakan pangan murah (GPM) di seluruh daerah, serta mengoptimalkan fasilitasi distribusi pangan (FDP) dari daerah surplus ke daerah defisit.

"Dan kita harapkan bersama bahwa pada momen Idul Adha akan terus kita tingkatkan pemantauan harga di seluruh daerah. Begitu juga dengan berbagai langkah intervensi program seperti gerakan pangan murah itu kita intensifkan untuk mengantisipasi kenaikan permintaan di Hari Raya (Idul Adha)," tutur Arief.

Arief menambahkan pemantauan harga dan berbagai intervensi stabilisasi pangan terus disinergikan dengan kementerian/lembaga dan seluruh pemerintah daerah provinsi hingga kabupaten/kota.

Arief menambahkan pemantauan bersama dilakukan setiap pekan dan pihaknya juga mendorong kerja sama antardaerah terus terbangun untuk memastikan distribusi pangan merata dan terjangkau di seluruh wilayah Indonesia.

"Masyarakat tidak perlu khawatir terkait stok pangan, khususnya pangan pokok strategis. Per 14 Mei 2024, stok cadangan beras pemerintah (CBP) yang ada di Bulog dalam kondisi yang aman dan cukup mencapai 1,8 juta ton," ungkap Arief.

Stok Aman

Sementara itu, di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) sebagai parameter perberasan nasional, stok beras juga terpantau aman dan cukup dengan total stok mencapai 48 ribu ton. Angka ini berada di atas stok normal rata-rata sebesar 30 ribu ton.

Lebih lanjut, Arief mengatakan berdasarkan Panel Harga Pangan Bapanas per 14 Mei 2024, mayoritas harga rata-rata nasional tingkat konsumen mengalami penurunan dibandingkan pekan lalu.

Beras premium 15.620 rupiah per kg menurun 193 poin dan beras medium turun 72 poin menjadi 13.583 rupiah per kg.

Sementara itu, beberapa komoditas lainnya mengalami kenaikan seperti daging sapi naik 312 poin menjadi 136.567 rupiah per kg, daging ayam 330 poin menjadi 38.807 rupiah per kg, dan telur ayam 109 poin menjadi 30.941 rupiah per kg.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyatakan pemerintah terus memantau stabilitas harga dan ketersediaan stok bahan pangan pokok sebulan menjelang Idul Adha.

Baca Juga: