Candi Ngempon hampir mirip dengan Candi Songgoriti di Kota Batu. Keduanya memiliki petirtaan berupa pemandian air panas.

Candi Ngempon hampir mirip dengan Candi Songgoriti di Kota Batu. Keduanya memiliki petirtaan berupa pemandian air panas. Selama ini pemandian ini berfungsi sebagai tempat mandi khusus keluarga raja atau bangsawan di samping sebagai tempat pengambilan air suci untuk upacara keagamaan.

Pemandian Air Panas Derekan atau yang juga dinamakan Petirtaan Kuno Derekan bisa dibilang satu paket dengan Candi Ngempon. Untuk masuk ke situs Candi Ngempon harus melewati tempat ini lalu menyeberang Kali Kedungdowo. Jaraknya hanya sekitar 100 meter melewati jalan setapak.

Berbeda dengan Candi Ngempon, lokasi Petirtaan Kuno Derekan berada di Desa Derekan, Pringapus, Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang. Saat ini pemandian air panas ini telah menjadi cagar budaya sehingga keberadaannya harus dilindungi oleh pemerintah.

Petirtaan Kuno Derekan menawarkan suasana desa yang hijau, menyegarkan, dan menyenangkan. Tempat ini menyediakan kolam air panas sebagai tempat berendam dengan harga yang murah meriah. Kandungan belerangnya di petirtaan ini dipercaya dapat menyembuhkan dari berbagai penyakit kulit.

Kolam utamanya yang memiliki nilai sejarah berada di bawah. Ukurannya 5.9 meter, lebar 5.1 meter, dan kedalaman 1.5 meter. Kolam ini berwarna kuning sehingga tidak cocok lagi untuk mandi dan berendam.

Sama dengan usia Candi Ngempon, kolam ini diperkirakan dibangun pada abad VIII-IX M pada zaman Mataram kuno yang memiliki latar belakang agama Hindu. Di sini petugas dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah menemukan arca Siwa di bagian dalam petirtaan serta arca sepasang gajah mengapit undak-undakan batu menuju ke dalam petirtaan.

Untuk pemandian umum, dibangun pemandian yang terbagi dari pria dan perempuan yang dipisah oleh dinding. Tiket untuk mandi sepuasnya dibanderol 5.000 rupiah dengan waktu buka dari pukul 06.00 hingga 24.00 WIB. hay/I-1

Baca Juga: