MEULABOH - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) masih melakukan water bombing kebakaran hutan dan lahan gambut di Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh.

Pemadaman juga dilakukan lewat darat dengan kekuatan tim Brigade Pengendalian Kebakaran Hutan Indonesia, Manggala Agni.

"Hari ini, tim Manggala Agni dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, BKSDA sudah melakukan upaya pemadaman lewat darat, sementara pengeboman air dari udara juga masih dilakukan oleh pesawat BNPB," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Barat, Teuku Syahluna Polem, Jumat (28/7).

Lokasi pemadaman masih di seputar wilayah hutan Desa Suak Raya, Lapang, dan Suak Nie, Kecamatan Johan Pahlawan, Aceh Barat, di kawasan setempat juga terlihat anggota satgas pemadam kebakaran dari Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh.

Titik penyebaran api di wilayah itu telah membakar sekitar 100 hektare lebih hutan desa dan dan lahan gambut, hanya berjarak sekitar 500 meter dari jalan utama Meulaboh- Banda Aceh, di lintasan Desa Suak Raya, Kecamatan Johan Pahlawan.

"Ada satu tim lagi Manggala Agni dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, mereka tengah memadamkan api, kalau kita ini dari BKSDA meng back-up BPBD Aceh Barat, juga memadamkan api-api kecil," kata Khaidir, pimpinan tim BKSDA Aceh.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Kelas I Sultan Iskandar Muda, Provinsi Aceh, mendeteksi 49 titik panas (hotspot) yang tersebar di enam kabupaten. Puluhan titik panas itu terdapat di Aceh Barat, Nagan Raya, Aceh Selatan, Gayo Lues, Aceh Jaya, dan Aceh Singkil.

Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Kelas I Sultan Iskandar Muda, Zakaria, mengatakan hampir sebagian besar kebakaran hutan itu berada di kawasan lahan gambut dan homogen atau lahan yang hanya ditumbuhi satu pepohonan, seperti tanaman sawit. Sehingga, lahan mudah kering dan terbakar.

Titik Panas

Sementara itu, tiga provinsi yakni Kalimantan Barat, Aceh, dan Sumatera Barat menyumbang jumlah titik panas atau hotspot terbanyak di Indonesia.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan selama 10 hari terakhir hingga Jumat (28/7) siang, terpantau sebanyak 45 titik panas terlihat di Kalimantan Barat, sementara untuk Aceh dan Sumatera Barat masing-masing sebanyak 32 dan 11 titik panas.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Provinsi Sumatera Barat, Pagar Negara, mengungkapkan jumlah titik panas yang terpantau sejak sepuluh hari terakhir hingga tanggal 26 Juli 2017 sebanyak 28 titik panas.

Sementara itu, BPBD Sumbar dan BMKG Sumbar juga memantau trajectory atau pergerakan kabut asap berwarna merah mengarah dari selatan Sumatra menuju barat laut Sumatera. Ant/AR-2

Baca Juga: