JAKARTA - Belum selesai menanggulangi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di daerah langganan, yaitu di Provinsi Riau, kini petugas gabungan sedang berusaha memadamkan kebakaran yang melanda hutan di Gunung Arjuno, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Bahkan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah mengerahkan satu helikopter jenis RA-2274 yang dikirim langsung dari Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Pengerahan helikopter tersebut dilakukan setelah kebakaran hutan yang dilaporkan Petugas Keamanan Hutan (Pamhut UPT), Tahura R Soerjo, semakin meluas.

Namun, penanganan darurat kebakaran hutan di Gunungg Arjuno dengan bom air (water bombing) menggunakan helikopter tidak bisa dilaksanakan dengan maksimal. Operasi pun diberhentikan setelah melaksanakan empat kali pemadaman melalui udara. Ini terjadi karena kondisi cuaca yang sudah berawan dan angin yang cukup kencang di area lokasi kebakaran.

"Operasi pemadaman udara dihentikan pukul 15.00 WIB berdasarkan rekomendasi otoritas penerbangan karena faktor cuaca berawan dan angin di lokasi kebakaran," kata Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Batu, Achmad Choirur Rochim, saat dihubungi, Minggu (4/8).

Menurut Choirur, tim berhasil melakukan pemadaman bara api di beberapa titik melalui udara di Gunung Arjuno. "Area yang terbakar seluas lebih kurang 17 hektare. Kondisi ini terjadi karena angin cukup kencang sehingga api merembet ke arah Gunung G entong," imbuhnya.

Tak cuma itu, lokasi titik api diketahui mendekati puncak di ketinggian sekitar 3.200 MDPL dengan tutupan lahan yang didominasi savana. Sedangkan medan menuju lokasi sulit dijangkau, tidak terdapat sumber air, dan kondisi angin cukup kencang.

Masih Parah

Sementara itu, dari Riau dilaporkan kebakaran hutan dan lahan masih parah terjadi di Riau. Wilayah yang terjadi kebakaran seperti di Pelalawan, Siak, Indragiri Hilir, dan Indragiri Hulu tercatat paling parah.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru mendeteksi adanya 42 hotspot atau titik panas di Riau. Dari jumlah itu, dipastikan terdapat 29 titik api akibat kebakaran hutan dan lahan di Riau. Paling luas di Kabupaten Siak, Kota Istana.

"Berdasarkan pantauan satelit Terra dan Aqua, hari ini titik panas di Riau hari ini, titik panas 42 titik," kata Kasi Data dan Informasi BMKG Stasiun Pekanbaru, Marzuki.

Marzuki menyebutkan titik panas paling banyak di Siak yakni 15 titik. Disusul Indragiri Hilir 14 titik, Kuansing dua titik, Pelalawan 10 titik dan Rokan Hilir satu titik.Ant/eko/AR-2

Baca Juga: