JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi naik kembali alias rebound jelang akhir pekan ini. Sentimen eksternal diperkirakan masih dominan.

Analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, memperkirakan IHSG dalam perdagangan, Jumat (9/12), bergerak menguat terbatas untuk uji 6.820-6.840 dengan adanya tekanan dari outflow investor asing.

Menurutnya, aliran keluar modal asing yang cukup besar itu dipicu kebijakan pelonggaran zero Covid dari Tiongkok.

Sebelumnya, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (8/12), ditutup turun, dipicu kekhawatiran terjadinya resesi di Amerika Serikat (AS). IHSG ditutup melemah 14,53 poin atau 0,21 persen ke posisi 6.804,23. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 1,36 poin atau 0,14 persen ke posisi 944,22.

"Pelemahan IHSG masih disebabkan faktor eksternal terkait pelemahan di Wall Street karena kekhawatiran akan resesi di Amerika. Selain itu terkoreksinya beberapa harga komoditas terutama batu bara juga menjadi sentimen negatif tambahan," kata Analis Indo Premier Sekuritas Mino saat dihubungi di Jakarta.

Dibuka melemah, IHSG terus bergerak di zona merah sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih tak mampu beranjak dari teritori negatif sampai penutupan bursa saham.

Baca Juga: