JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi mengalami rebound, hari ini (5/7), setelah melemah pada awal pekan ini. Peluang rebound Secara teknikal didukung terbentuknya lower-shadow panjang pada candlestick kemarin.

Analis Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan, memproyeksikan IHSG dalam perdagangan, Selasa (5/7), berada di kisaran 6.670-6.730.

Sebelumnya, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (4/7) sore, ditutup melemah 155,16 poin atau 2,28 persen ke posisi 6.639,17, sedangkan kelompok 45 saham unggulan (indeks LQ45) turun 24,18 poin atau 2,48 persen ke posisi 950,15, seiring aksi jual investor asing.

"Conference Board merilis data tingkat Indeks Keyakinan Konsumen AS tercatat menurun ke level 98,7 dari sebelumnya di level 103,3. Penurunan angka yang merupakan titik terendah dalam 16 bulan terakhir menjadi pendorong pelemahan IHSG hari ini," kata Financial Expert Ajaib Sekuritas, M Julian Fadli, dalam ulasannya di Jakarta.

Selain itu, terkoreksinya harga komoditas seperti nikel, minyak mentah, dan CPO, menjadi katalis negatif bagi IHSG awal pekan ini.

Dibuka melemah, IHSG menghabiskan waktu di zona merah hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih belum mampu beranjak dari teritori negatif sampai penutupan bursa saham.

Sepanjang hari ini, indeks LQ45 bergerak melemah. Saham-saham yang mendominasi pelemahan diantaranya ADRO, TBIG, INCO, MNCN, INKP. Sedangkan saham-saham yang mendominasi penurunan diantaranya GOTO, BBCA, BBRI, BMRI, AMRT.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, seluruh sektor terkoreksi dimana sektor teknologi turun paling dalam yaitu minus 3,75 persen, diikuti sektor transportasi & logistik dan sektor keuangan masing-masing minus 3,61 persen dan minus 2,87 persen.

Baca Juga: