JAKARTA - Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS diperkirakan masih berlanjut beberapa waktu ke depan seiring menipisnya ekspektasi pelaku pasar terhadap penurunan suku bunga acuan oleh bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed.

Seperti diketahui, kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Rabu (26/6) sore, melemah 53 poin dari sehari sebelumnya menjadi 14.178 rupiah per dollar AS.

Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta mengatakan pelemahan rupiah dipicu para pejabat bank sentral AS yang memupuskan harapan para pelaku pasar dan menepis tekanan Presiden AS Donald Trump agar memangkas suku bunga acuan (FFR) hingga 50 basis poin pada pertemuannya bulan depan.

"Gubernur The Fed Jerome Powell menegaskan independensi bank sentral dari pengaruh Presiden Trump dan pasar keuangan," ujar Ibrahim. Dari domestik, pasar menanti hasil keputusan dari sidang sengketa pilpres oleh Mahkamah Konstitusi, hari ini (27/6) yang diperkirakan akan diwarnai aksi demonstrasi massa pendukung pasangan calon 02.

Ant/E-10

Baca Juga: