JAKARTA - Mata uang dollar AS merosot dalam perdagangan terakhir Jumat (27/8) waktu New York, Amerika Serikat (AS) atau Sabtu (28/8) pagi WIB setelah pelaku pasar bereaksi terhadap pidato Gubernur Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell. Kondisi tersebut diperkirakan dapat memicu sentimen positif terhadap rupiah pada awal pekan ini.

Indeks dollar AS yang diukur dengan greenback terhadap enam mata uang utama anjlok 0,39 persen menjadi 92,6893.

Pasar bereaksi setelah Powel dalam Simposium Tahunan Jackson Hole menyatakan The Fed dapat melakukan tapering (pengurangan) pembelian aset tahun ini setelah bank sentral mencermati secara hati-hati risiko dari pandemi Covid-19 varian Delta. "Meski demikian, pergerakan untuk memulai tapering pembelian aset tidak boleh diinterpretasikan sebagai sinyal bahwa kenaikan suku bunga akan segera menyusul," ujar Powell.

Dari dalam negeri, kasus Covid-19 terus menunjukkan tren penurunan. Berdasarkan data di laman Covid19.go.id pukul 16.56 WIB, jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia bertambah 7.427 pasien.

Angka tersebut lebih rendah dibandingkan kasus sehari sebelumnya dengan penambahan sekitar 10 ribu kasus. Dengan demikian, total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia hingga Minggu (29/8) tercatat 4.073.831 pasien.

Sebelumnya, kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada akhir pekan lalu ditutup stagnan menjelang pidato Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve, Jerome Powell. Rupiah ditutup sama dengan posisi pada penutupan perdagangan sehari sebelumnya 14.418 rupiah per dollar AS.

Baca Juga: