JAKARTA - Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS berpotensi melemah lanjutan, hari ini (4/11). Pelaku pasar masih memilih pendekatan wait and see atau menunggu kepastian bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed memulai rencana pengurangan pemberlian aset atau tapering.
Seperti diketahui, kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Rabu (3/11) sore, ditutup melemah, menunggu pengumuman hasil rapat bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve (Fed), pada Kamis (4/11) dini hari. Rupiah ditutup melemah 62 poin atau 0,44 persen dari sehari sebelumnya menjadi 14.313 rupiah per dollar AS.
"Investor saat ini berfokus pada keputusan kebijakan Federal Reserve terbaru," kata Analis sekaligus Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta.
Investor akan menilai rencana bank sentral AS itu untuk memerangi kenaikan inflasi dan menenangkan kekhawatiran tentang pemulihan ekonomi dari Covid-19.
The Fed diperkirakan akan mengungkapkan kapan mulai melakukan pengurangan asetnya. Bank sentral AS itu kemungkinan akan mulai mengurangi pembelian aset bulanannya sebesar 15 miliar dollar AS setiap bulan hingga mengakhirinya pada pertengahan 2022.
Meski demikian, kapan bank sentral AS itu akan melakukan kenaikan suku bunga masih belum pasti.
Masih dari AS, Institute of Supply Management (ISM) akan merilis Indeks Manajer Pembelian (IMP) Non-Manufaktur pada Rabu waktu setempat.