Jakarta - Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS diperkirakan berlanjut, hari ini (13/8), karena belum adanya indikasi sentiment positif, terutama dari dalam negeri. Uji coba vaksin Covid-19 di Jawa Barat yang sempat disaksikan langsung Presiden Joko Widodo belum mampu mengungkit kepercayaan pelaku pasar.

Dari eksternal, penguatan dollar AS diperkirakan masih berlanjut untuk merespons data positif ekonomi di Amerika Serikat. Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan dollar AS menguat karena ada indikasi pemulihan ekonomi di AS dari rilis data-data tenaga kerja dan indeks harga produsen pada Juli yang lebih baik dari proyeksi.

Meski demikian, kondisi tersebut bisa berbalik sehingga menyebabkan dollar AS melemah yang dapat mendorong penguatan rupiah. "Tapi situasi bisa berbalik bila pasar menganalisis pemulihan ekonomi global juga akan terjadi," ujar Ariston di Jakarta, Rabu (12/8).

Seperti diketahui, nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Rabu (12/8) sore, ditutup melemah seiring tertekannya mayoritas mata uang kawasan Asia. Rupiah ditutup melemah 80 poin dari sehari sebelumnya menjadi 14.760 rupiah per dollar AS.

uyo/Ant/E-10

Baca Juga: