JAKARTA - Untuk mengoptimalkan pemanfaatan fasilitas di Terminal Multipurpose Kuala Tanjung dan kawasan industri pendukungnya, PT Pelabuhan Indonesia (Persero)/ Pelindo terus mengembangkan Pelabuhan Kuala Tanjung melalui sinergi dengan PT Perkebunan Nusantara III (Persero)/ PTPN III dan PT Kereta Api Indonesia (Persero)/ KAI.

Direktur Strategi Pelindo, Prasetyo mengatakan, saat ini, pihaknya bersama PTPN III dan KAI, menyatukan niat dan tekad untuk bekerja sama dan sama-sama bekerja, bersinergi antar BUMN, untuk meraih potensi-potensi market di Selat Malaka, guna mewujudkan Pelabuhan Kuala Tanjung menjadi Indonesia's logistic dan supply chain hub.

"Ruang lingkup kerja sama ini adalah optimalisasi pemanfaatan fasilitas pelabuhan dan sinkronisasi rencana pengembangan jalur kereta api dengan kluster industri," kata Prasetyo dalam keterangan tertulisnya, Senin (10/1).

Dia menambahkan langkah ini diharapkan dapat menjadikan terminal multipurpose Kuala Tanjung sebagai pelabuhan muat dan atau pelabuhan tujuan dalam distribusi logistik, bahan baku, hasil produksi KEK Sei Mangkei dan hasil perkebunan PTPN Group dengan mengoptimalkan penggunaan kereta api milik KAI.

Sementara itu, Menteri BUMN, Erick Thohir menjelaskan Indonesia itu harus memiliki ekosistem sendiri, yaitu dengan bekerja sama dengan swasta, UMKM dan pihak lain. Dirinya setuju dengan adanya pengintegrasian kawasan pelabuhan dan kawasan industri, yang didukung oleh kereta api dan juga produk-produk yang dimiliki BUMN maupun pihak swasta.

"Semua pihak bersinergi untuk membangun kawasannya masing-masing. Jadi, saya berharap, ekosistem yang sedang dibangun sekarang dapat menjadi penyeimbang ekonomi Indonesia," tutupnya.

Baca Juga: