JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS berpotensi melemah lanjutan, hari ini (16/11). Pelaku pasar masih sepertinya masih terpengaruh pernyataan hawkish bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed meskipun data perdagangan nasional surplus 5,67 miliar dollar AS pada Oktober lalu.

Analis Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi dalam riset harian, Selasa (15/11), memproyeksikan kurs rupiah terhadap dollar AS dalam perdagangan di pasar uang antarbank, Rabu (16/11) bergerak fluktuatif dan ditutup melemah di rentang 15.520-15.570 rupiah per dollar AS.

Sebelumnya, kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, kemarin sore melemah, meski neraca perdagangan Indonesia pada Oktober 2022 tercatat kembali mengalami surplus.

Rupiah ditutup melemah 18 poin atau 0,12 persen dari sehari sebelumnya menjadi 15.538 rupiah per dollar AS.

"Pelaku pasar merespons positif rilis neraca perdagangan Indonesia pada Oktober yang kembali terjadi surplus," kata Ibrahim dalam ulasannya di Jakarta.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia surplus 5,67 miliar dollar AS pada Oktober 2022 dengan nilai ekspor 24,81 miliar dollar AS dan impor 19,14 miliar dollar AS. Surplus negara perdagangan barang pada Oktober 2022 merupakan surplus neraca perdagangan selama 30 bulan berturut-turut sejak Mei 2022.

Secara kumulatif, neraca perdagangan barang Indonesia pada Januari-Oktober 2022 mengalami surplus sebesar 45,52 miliar dollar AS atau tumbuh 47,32 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Total surplus pada periode Januari-Oktober 2022 itu sudah lebih besar dari total surplus neraca perdagangan sepanjang 2021 yang angkanya 35,42 miliar dollar AS.

Baca Juga: