JAKARTA - Pelatih ganda putra bulutangkis Indonesia Herry Iman Pierngadi mengevaluasi performa pasangan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon yang belum berhasil mengamankan gelar pada turnamen All England Open 2020 lalu.

Menurut dia, kendati pasangan yang kerap dijuluki "The Minions" itu belum mendulang sukses di gelaran tahun ini, namun penampilan yang ditunjukkan mereka sudah maksimal meski masih ada kekurangan pada aspek kesabaran pada posisi skor akhir.

"Pada poin-poin akhir kurang sabar, kurang tenang sedikit. Terutama Kevin yang terlalu terburu-buru di area depan. Cuma ada unsur hokinya juga," kata Herry IP di laman resmi PBSI.

Pasangan peringkat satu dunia itu punya keinginan terlalu besar untuk melakukan serangan terus-menerus, padahal di satu sisi pertahanan yang dibangun Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe termasuk sulit ditaklukkan.

"Terlebih posisi lapangan di gim pertama dan gim ketiga itu laju bolanya jadi agak pelan, jadi malah menguntungkan bagi yang bertahan dan menyulitkan yang menyerang karena bolanya sedikit agak berhenti. Jadi strategi di gim pertama kurang berhasil," katanya.

Menurut pelatih berusia 57 tahun ini, penampilan pasangan Kevin/Marcus saat menghadapi ganda putra asal Jepang itu di babak final pada Minggu (15/3) merupakan penampilan yang terbaik selama pertemuan kedua pasangan di lapangan.

Meski akhirnya menelan enam kekalahan secara berturut-turut sejak tahun 2019, namun performa Kevin/Marcus di babak final All England 2020 adalah yang terbaik dan punya potensi kemenangan lebih besar dibanding pertemuan terdahulu. Ant/S-1

Baca Juga: