PARIS - Setelah treble winners diraih Pep Guardiola bersama Manchester City, sementara Paris Saint-Germain menunjuk Luis Enrique, maka pelatih-pelatih asal Spanyol makin berjaya di liga-liga top Eropa. Kedua pelatih itu membawa Barcelona meraih treble winners.

Mereka bergabung dengan banyak rekan senegaranya di klub papan atas Eropa lainnya. Ada pelatih Arsenal, Mikel Arteta, mantan asisten Guardiola yang membawa "The Gunners" mendekat untuk meraih gelar Inggris musim lalu.

Dengan pendekatan permainan yang berbeda, Unai Emery menarik perhatian Aston Villa, Bournemouth menunjuk Andoni Iraola. Sementara itu, Julen Lopetegui membantu Wolves menghindari degradasi dan Marseille menunjuk Marcelino Garcia Toral, bulan lalu.

Pelatih Spanyol semakin diminati sejak negara itu mendominasi sepak bola dunia antara 2008 hingga 2012, "La Furia Roja" memenangkan Piala Eropa pada tahun-tahun itu, serta Piala Dunia 2010. Kemenangan di UEFA Nations League musim panas ini, di bawah asuhan Luis de la Fuente, yang menggantikan Luis Enrique Desember lalu, menjadi bukti lain.

Dengan sepak bola Spanyol yang begitu dominan di level klub, tim-tim La Liga telah memenangkan 11 dari 24 Liga Champions terakhir dan 12 dari 20 Liga Europa terakhir, klub dari liga-liga lain tentu saja iri. Ketertarikan itu mengarah pada efek habisnya sosok pelatih di dalam negeri Spanyol sendiri.

Meski demikian, sekolah kepelatihan federasi sepak bola Spanyol dengan cepat menghasilkan pengganti. "Kami cerminan federasi tentang bagaimana mereka bekerja di klub dan akademi pemain muda," ujar pelatih Spanyol U-21, Santi Denia, setelah membawa tim asuhannya ke final Piala Eropa 2023 untuk kategori usia tersebut.

"Level pelatih Spanyol adalah yang terbaik di dunia. Ini jelas tidak mengatakan itu tentang diri saya sendiri. Saya mencoba memanfaatkan pekerjaan sebagai pelatih Spanyol," sambungnya. La Liga saat ini memiliki 17 pelatih asal Spanyol di antara 20 tim. Ada empat yang bertugas di Inggris, tiga di Prancis termasuk Luis Enrique, dan satu di Jerman. Hampir 27 persen tim di lima liga top Eropa dipimpin oleh pelatih asal Spanyol per Juli 2023.

Tanpa daya beli yang kuat, klub di luar tiga besar di Spanyol, Barcelona, Real Madrid, dan Atletico, lebih fokus ke pembinaan pemain daripada membeli yang baru. Dibanding sepak bola Inggris yang mengandalkan kekuatan dan kecepatan, tim-tim Spanyol sering berupaya mengasah beberapa aspek permainan yang lebih teknis dan taktis. Lini belakang tim-tim Spanyol sering kali lebih sulit ditembus karena mereka mengontrol ruang dengan luar biasa. ben/AFP/G-1

Baca Juga: