JAKARTA - Tindakan melawan arus mendominasi pelanggaran pengendara roda dua selama Operasi Patuh Jaya 2023. Informasi ini disampaikan Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Latif Usman, Jumat (14/7). Latif juga menjelaskan terdapat beberapa lokasi yang kerap terjadi pelanggaranmelawan arus.

"Di beberapa titik tempat sepertiJalan Hayam Wuruk, Jalan Tendean, dan JalanDaan Mogotmemang perlu pengawasan karena banyak pelanggaran melawan arus," ucap Latif. Menurut data Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya jenis pelanggaran melawan arus pada hari pertama operasi terjadi 152 kasus. Hari kedua 104 kasus dan hari ketiga 117 kasus. Lalu hari keempat menjadi 579 kasus.

Selain itu, Latif menambahkan Operasi Patuh Jaya 2023 masih berjalan normal. Para pelanggar juga masih bersikap kooperatif. "Sampai saat ini, belum ada yang istilahnya ngeyel," katanya. Sebelumnya, Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya menilai kepatuhan masyarakat dalam berlalu lintas harus terus diawasi agar mau disiplin berkendara.

"Masyarakat memang perlu suatu pengawasan terus-menerus," kata Latif Usman.

Latif menjelaskan untuk memaksimalkan pengawasan lalu lintas tersebut, kedua metode tilang (manual dan elektronik) digunakan dalam Operasi Patuh Jaya 2023.

"Kalau kita hanya menggunakan tilang manual akan berat. Makanya kita maksimalkan tilang elektronik juga," ucapnya.

Baca Juga: