JAKARTA - Pelaku usaha di Tanah Air optimistis perekonomian nasional terus tumbuh sepanjang tahun meski terjadi pelemahan secara global. Untuk itu, penciptaan lapangan kerja formal perlu dilakukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

"Kami sepakat dengan pemerintah dan tetap optimistis ekonomi Indonesia akan terus tumbuh sepanjang tahun ini meskipun iklim ekonomi global kurang kondusif atau mendukung pertumbuhan di negara-negara berkembang," ujar Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Shinta Widjaja Kamdani, di Jakarta, Rabu (18/1).

Lebih lanjut, Shinta mengatakan tidak melihat tekanan eksternal seperti pelemahan ekonomi global menciptakan krisis atau penurunan kinerja ekonomi. Meskipun memberikan risiko dalam bentuk penurunan atau perlambatan pertumbuhan.

Namun, dia berpendapat hal ini tidak akan separah di negara-negara yang tergabung dalam G7, yakni Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris, dan Amerika Serikat (AS). "Justru sebaliknya, kita memiliki peluang yang sangat tinggi untuk bisa mempertahankan kinerja pemulihan ekonomi yang sudah terjadi sejak 2021 karena fundamental ekonomi makro kita sangat solid dan mendukung stabilitas," katanya.

Indonesia dinilai punya kesempatan untuk tumbuh lebih baik dibanding tahun lalu apabila bisa mempertahankan dan meningkatkan kondusifitas, menjaga momentum reformasi struktural serta meningkatkan efisiensi iklim usaha atau investasi nasional di tengah kampanye politik tahun ini.

Shinta mengatakan untuk mewujudkan optimisme perekonomian Indonesia terus tumbuh perlu dilakukan berbagai cara seperti meningkatkan daya beli masyarakat dan pertumbuhan konsumsinya, kontrol inflasi serta nilai tukar.

Selain itu, perlu adanya upaya memaksimalkan pertumbuhan investasi dan kesehatan kinerja pelaku usaha nasional di berbagai skala agar terus bertumbuh dan tidak tergerus oleh tekanan eksternal.

Peningkatan Kualitas

Pada kesempatan lain, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani mengatakan pertumbuhan ekonomi tak bisa dilihat hanya berdasarkan peningkatan produksi barang dan jasa.

Menurutnya, pertumbuhan ekonomi disebut berhasil bila disertai dengan peningkatan kualitas dan kesejahteraan masyarakat.

Baca Juga: