JAKARTA - Adaptasi terhadap perkembangan teknologi dilakukan sejumlah pedagang di Tanah Abang, Jakarta demi mempertahankan usahanya. Metode penjualan secara konvensional melalui kios atau offline saat ini dinilai kurang efektif.
Beberapa pedagang di Tanah Abang yang menjual sajadah dan perlengkapan ibadah muslim, mengaku terbantu dengan kehadiran TikTok Shop. Pasalnya, mereka mengeluhkan hanya mendapatkan rejeki besar saat musim haji dan Lebaran. Selebihnya, sepi pembeli.
Saat musim haji dan lebaran, memang banyak orang yang membutuhkan perlengkapan ibadah sebagai suvenir. Seperti sajadah, mukena, sarung, tasbih, sampai kurma dan air Zam-Zam dalam kemasan. Pendapatan mereka bisa mencapai ratusan juta, hanya dalam sebulan.
Seorang perempuan pemilik toko di Tanah Abang, Nadia mengatakan jika selama satu tahun terakhir, hampir seluruh pedagang di Tanah Abang mulai familiar berkoar-koar secara live di TikTok Shop, termasuk dirinya. Nadia sudah setahun bergabung dengan TikTok Shop karena terbukti ampuh mendatangkan cuan meski di luar bulan haji dan lebaran.
"Konsumennya jadi lebih banyak lagi, lebih luas dari mana-mana. Ada yang dari Papua, Timika, Kalimantan, Sulawesi karena memang harganya lebih murah. Banyak diskon untuk reseller, pakai harga grosir. Yang pasti, belanja ga perlu repot lagi ke Tanah Abang, cukup dari keranjang TikTok Shop," ujar Nadia, pemilik akun @TokoPutriBungsu dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin (25/9).
Seorang affiliator TikTok Shop, Nahda Nabilla setuju dengan Nadia terkait konten menghibur yang ada di TikTok, yang menjadi salah satu alasan para pengguna TikTok membeli sebuah produk. Akun Nahda, yang kini telah memiliki lebih dari 300 ribu followers, kerap menyajikan konten marketing yang sifatnya soft selling. Ini kerap dilakukan oleh para pengguna TikTok lainnya yang bergabung dalam program affiliate.