JAKARTA - Pelaku Industri kecil dan menengah (IKM) didorong segera bergabung ke marketplace. Sebab, penjualan melalui online memberi banyak kemudahan, baik dari sisi keterjangkauan akses secara demografis maupun geografis.

"Dengan penjualan online melalui marketplace produk produk IKM bahkan bisa menjangkau pasar ekspor," ucap Direktur Industri Aneka dan Industri Kecil dan Menengah Kimia, Sandang, dan Kerajinan Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Ni Nyoman Ambareny dalam talk show terkait IKM dan Market Place di Jakarta, Selasa (31/5).

Dia mengungkapkan data terbaru menunjukkan peningkatan pergeseran dari belanja offline (luring) ke online (daring) selama pandemi. Kemudian, tren pengguna marketplace setiap tahunnya juga terus meningkat.

Berdasarkan data Indonesia Digital Report pada 2021, pembelian produk secara online mencapai 158,6 juta orang atau naik 14,9 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Adapun nilai pengeluaran atau belanja mencapai 53,81 milliar dollar AS atau meningkat 59,4 persen dari tahun sebelumnya.

Tiga produk teratas yang paling banyak dibeli konsumen meliputi elektronik senilai 14,4 milliar dollar, furniture 9,28 milliar dollar AS serta fesyen 8,98 milliar dollar AS. Nilai pembelian ketiga produk tersebut sama sama meningkat dari tahun sebelumnya.

Ni Nyoman berharap pelaku IKM bisa memanfaatkan startegi optimalisasi fiture fiture di marketplace sehingga bisa memperluas jangkauan pasarnya. "Dengan itu produk produk kita semakin diminati pasar tidak hanya pasar domestik tetapi juga manca negara," pungkasnya.

Baca Juga: