JAKARTA - Semangat siswa ketika menjalani PTM terbatas bervariasi. Semakin tinggi jenjang pendidikan, siswa justru tidak semangat mengikuti PTM terbatas. Demikian disampaikan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim, setelah meninjau pelaksanaan PTM terbatas, di Jakarta, Jumat (10/9).

"SD sangat semangat. SMP lumayan semangat. Tapi pelajar SMA tidak bersemangat," ujarnya. Dia menilai, anak lebih suka Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) daripada PTM terbatas merupakan masalah.

Nadiem menerangkan, solusi atas masalah tersebut, guru harus membuat anak bergairah di sekolah. Sekolah jangan sampai menekan atau membuat siswa bosan. Sekolah justru harus mengupayakan pembelajaran yang menyenangkan.

"Tidak ada resep rahasia. Caranya, membuat sekolah menyenangkan. Bapak ibu guru punya keyakinan bahwa sekolah harus menyenangkan. Buat murid-murid tidak memilih di rumah," katanya.

Pada kesempatan tersebut, Nadiem menanggapi rendahnya minat membaca dan ketergantungan anak pada gawai. Menurutnya, hal tersebut merupakan isu global. Fenomena ini tidak hanya terjadi di Indonesia. Gejalanya sudah tampak jauh sebelum pandemi.

Dia menekankan, orang tua memiliki peran penting sebagai contoh anak dalam menggunakan gawai. Menurutnya, orang tua harus bisa mengatur aspek kehidupan terbaik buat anak. "Ujung-ujungnya, sebenarnya ada satu peran yang lebih penting dari guru, yaitu orang tua," tandasnya.

Klaster Covid-19

Sementara itu, Direktur Jenderal PAUD Dikdasmen, Jumeri, menyebut, klaster Covid-19 sejauh ini masih rendah. Angkanya sekitar dua persen dari total klaster Indonesia. Dia menyatakan, risiko bahaya penyelenggaraan PTM terbatas tidak besar.Meski begitu, jika terjadi kasus di sekolah, dia minta masyarakat untuk tenang. Jangan sampai ada kegaduhan kasus covid-19 di tengah upaya menjalankan PTM terbatas.

"Kalau ada klaster di satu sekolah mohon diingatkan, dibantu, dikoordinasikan, dicek, dan jangan diviralkan. Sebab ini akan melemahkan usaha kita," jelasnya.Dia menyarankan, masyarakat atau sekolah lain turut membantu permasalahan. Salah satunya, berkoordinasi dengan pemda untuk diadakan tracing, testing, dan treatment.

"Saya sampaikan, PTM adalah ikhtiar kita bersama untuk membantu anak keluar dari krisis pembelajaran. Kalau ada satu sekolah punya masalah, mari dibantu. Jadi bantulah. Jangan dipersalahkan. Dibantu agar bisa keluar dari kesulitan," ucapnya.

Baca Juga: