JAKARTA - Pengembangan Pelabuhan Anggrek Gorontalo menjadi pelabuhan logistik dapat berjalan sesuai target, sehingga tidak hanya dapat segera meningkatkan konektivitas logistik dan mendorong pertumbuhan ekonomi Gorontalo serta kawasan sekitarnya, tapi juga memberikan kontribusi dalam peningkatan perekonomian dan daya saing Indonesia, terutama untuk Kawasan Timur.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan pengembangan Pelabuhan Anggrek merupakan proyek yang diinisiasi penuh Kementerian Perhubungan yang pelaksanaannya melalui skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) sehingga pembiayaan berasal dari luar APBN. Oleh karena itu, Menteri Budi sangat mengapresiasi PT. Anggrek Gorontalo Internasional Terminal (AGIT), karena meski dalam kondisi Pandemi Covid-19 tetap mampu dengan cepat merealisasikan dan mengoperasikan proyek ini, sehingga menjadi tercepat dibandingkan proyek KPBU Kemenhub yang lain.

"Saya harapkan, PT. AGIT sebagai mitra kerjasama pemerintah dapat menjaga komitmen dan itikad baiknya sehingga keberadaan Pelabuhan Anggrek yang lebih modern mampu memberikan kontribusi dalam peningkatan perekonomian dan daya saing Indonesia," kata Budi acara peresmian serah terima pengelolaan KPBU Pelabuhan Anggrek, melalui virtual, Selasa (28/9).

Secara potensi, tambahnya, pelabuhan ini sangat strategis dan memiliki konektivitas dengan negara timur jauh seperti Jepang, Korea, China, dan Hongkong sehingga memiliki potensi untuk terus dikembangkan tidak hanya pelabuhan saja, tetapi juga untuk kepentingan kawasan sekitar (hinterland). Untuk itu, Kementerian Perhubungan, bersama dengan Bappenas dan Kementerian Keuangan akan tetap berkomitmen dalam mendukung pembangunan sampai pengelolaannya.

"Saya minta agar pihak AGIT sebagai pengelola dapat bersinergi secara nasional dan internasional, terutama dengan Pemerintah Daerah, karena pekerjaan kepelabuhan tidak bisa dikerjakan sendiri, namun dibutuhkan sinergi dan kolaborasi dari seluruh pihak," kata Budi.

Sementara itu, Wakil Ketua DPR, Rachmat Gobel yang juga merupakan anggota legislatif dari daerah pemilihan Gorontalo mengatakan, sinergi menjadi kata kunci agar tujuan pengembangan pelabuhan Anggrek bisa tercapai secara optimal.

"Indikator sukses atau tidaknya pengembangan Pelabuhan Anggrek di Kab. Gorontalo Utara ini tentu tidak sebatas pada pembangunan fasilitasnya yang modern, tapi seberapa besar dampaknya terhadap peningkatan perekonomian masyarakat Gorontalo dan sekitarnya," katanya.

Gobel juga mengatakan bahwa meski mempunyai potensi besar di sektor agribisnis seperti jagung, coklat, kelapa dan perikanan laut, pembangunan di Provinsi Gorontalo selama ini relatif tertinggal karena lemahnya dukungan infrastruktur. Dengan kehadiran proyek pengembangan Pelabuhan Anggrek, salah satu masalah pembangunan wilayah ini telah mendapatkan jalan keluar.

Sedangkan Direktur Utama AGIT Hiramsyah Sambudhy Thaib mengatakan, investasi pembangunan Pelabuhan Anggrek yang diperkirakan akan menghabiskan dana sekitar Rp 1,4 triliun yang direalisasikan secara bertahap. Pembangunan tahap pertama akan dimulai pada 2022/2023, meliputi pembangunan dermaga, lapangan peti kemas (container), kargo dan fasilitas pendukung lainnya. Sedangkan pengembangan tahap kedua direncanakan pada tahun 2031/2032.

Bagi AGIT, kata Hiramsyah, proyek ini merupakan tantangan tersendiri. Dengan skema KPBU, pengembalian dana invetasi yang dikeluarkan tidak hanya tergantung pada efisiensi pengelolaan pelabuhan, tapi juga akan sangat ditentukan bagaimana meningkatkan perekonomian dan arus barang dari dan ke Gorontalo.

Pada kesempatan terpisah, pengamat dan praktisi KPBU, Syaiful mengatakan proyek yang tercepat beroperasi di antara proyek-proyek KPBU Kementerian Perhubungan lainnya yang diprakasai pemerintah (pembangunan jalur Kereta Api Makassar-Parepare, pengembangan Bandara Labuhan Bajo, pembangunan Pelabuhan Patimban), proyek ini diumumkan pemenangnya baru pada tanggal 18 Juni 2021, penandatanganan perjanjian KPBU pada tanggal 30 Juli 2021, dan tanggal 28 September 2021 telah efektif beroperasi.

Baca Juga: