WILMINGTON - Nomine Presiden Amerika Serikat (AS) dari kubu Demokrat, Joe Biden, pada Selasa (28/7) menyatakan bahwa ia akan memilih kandidat calon wakil presiden yang akan mendampinginya jika menang dalam pemilihan presiden November 2020 melawan petahana Presiden Donald Trump.

"Saya akan memiliki pilihan (cawapres) pada pekan pertama Agustus," kata Biden kepada awak media. "Saya berjanji akan memberitahu kalian jika sudah mendapatkan (pilihan)," imbuh dia.

Biden sebelumnya menyebut akan memilih seorang perempuan sebagai kandidat cawapres yang akan mendampinginya. Saat ditanya apakah ia akan melakukan pertemuan tatap muka langsung dengan kandidat cawapres pilihannya saat terjadi pandemi virus korona, Biden, 77 tahun, mengatakan hal itu bisa saja terjadi.

Dalam sesi konferensi pers itu Biden sempat berkelakar bahwa ia akan memperdayai para jurnalis yang berkemah dekat kediamannya di Wilmingtongan menyatakan bahwa dirinya akan melakukan pertemuan diam-diam dengan kandidat cawapres pilihannya sebelum mengumumkan siapa kandidat itu.

Adapun kandidat cawapres yang digadang-gadang akan dipilih Biden diantaranya adalah Senator dari California, Kamala Harris, dan mantan Penasihat Keamanan Nasional AS era kepemimpinan Presiden Barack Obama yang bernama Susan Rice.

Juga ada 3 senator lain yang tengah dipertimbangkan sebagai kandidat cawapres antara lain Senator dari Illinois, Tammy Duckworth, Senator dari Massachusetts, Elizabeth Warren dan Senator dari Wisconsin, Tammy Baldwin.

Juga akan turut bersaing antara lain anggota legislatif dari Florida dan California, Val Demings dan Karen Bass, Gubernur dari Michigan, Gretchen Whitmer, dan Gubernur New Mexico, Michelle Lujan Grisham, serta Wali Kota Atlanta, Keisha Lance Bottoms.

Laman berita Politico sebelumnya sempat menampilkan grafik yang memantau pernyataan Biden yang menyebutkan bahwa ia telah memilih Senator Harris sebagai kandidat cawapres, namun grafik itu segera dikoreksi dengan alasan adanya kesalahan teknis.

Sementara itu konvensi Demokrat yang akan mengumumkan nominasi capres akan dimulai pada 17 Agustus mendatang dan Biden diharapkan sebelum tanggal itu sudah harus mengumumkan pilihannya atas kandidat cawapres.

Kritik Trump

Pada bagian lain saat menyikapi rivalnya, Trump, terkait penanganan wabah virus korona, Biden telah melontarkan kritik atas pandemi yang telah menewaskan hampir 150 ribu warga AS itu. Selain itu Biden juga mengkritik Trump soal aksi protes Black Lives Matter.

"Ia menunjukkan bahwa tak mampu mengalahkan pandemi dan membuat Anda semua selamat," ucap Biden. "Ia pun gagal memulihkan ekonomi dan menjalankan kembali bisnis AS," imbuh mantan Wapres AS itu.

"Tak hanya itu, ia pun secara menakutkan dan tak mengagetkan kembali menyuarakan perpecahan dan rasisme di negeri ini," ucap Biden.

Tak hanya itu, Biden pun menyebut upaya Trump untuk mengerahkan agen federal untuk melawan demonstran sebagai upaya untuk menakut-nakuti pemilik hak suara. "Kampanyenya untuk menegakkan hukum dan regulasi dengan menerbitkan ketakutan bagi warga AS,". "Kampanyenya telah gagal dan kini ia sedang mengencarkan strategi untuk memulihkan kampanyenya yang gagal," pungkas Biden. SB/AFP/I-1

Baca Juga: