ST JOHN'S - Tiongkok telah memberikan manfaat nyata bagi masyarakat di Negara-negara Berkembang Kepulauan Kecil atau Small Island Developing States (SIDS) melalui Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra atau Belt and Road Initiative (BRI) dan Inisiatif Pembangunan Global atau Global Development Initiative (GDI). Demikian dikatakan Li Junhua, Under-Secretary-General Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Urusan Ekonomi dan Sosial, seperti dikutip dari Antara, Minggu (2/6).

Tiongkok telah berinvestasi dalam berbagai proyek infrastruktur yang meningkatkan kapasitas energi terbarukan dan mendukung mitigasi perubahan iklim sembari terlibat dalam proyek-proyek untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan ketahanan pangan di SIDS.

Sejak 2018, Tiongkok menyetujui dan mengimplementasikan sekitar 200 proyek kerja sama dengan SIDS di berbagai bidang, seperti perdagangan, investasi, infrastruktur, layanan medis, dan kesehatan.

Konferensi Internasional tentang Negara-negara Berkembang Kepulauan Kecil keempat ditutup di Antigua dan Barbuda pada Kamis (30/5) dengan diadopsinya Agenda Antigua dan Barbuda untuk SIDS (Antigua and Barbuda Agenda for SIDS/ABAS).

Ketahanan Ekonomi

ABAS mencakup berbagai bidang termasuk perubahan iklim, pengurangan risiko bencana, perlindungan lingkungan, keanekaragaman hayati, transisi energi, dan ekonomi digital, yang bertujuan membantu SIDS dalam meningkatkan ketahanan ekonomi dan mencapai pembangunan berkelanjutan.

Meskipun banyak kemajuan nyata telah dicapai di SIDS selama 10 tahun terakhir dalam dimensi sosial, ekonomi, dan lingkungan dari pembangunan berkelanjutan, tetapi masih ada sejumlah tantangan seperti perubahan iklim, utang yang terus membengkak, serta krisis kesehatan.

"Mengingat kerentanan unik dan keterbatasan sumber daya mereka, SIDS tidak dapat mengatasi tantangan besar yang mereka hadapi sendirian," katanya.

Li mendesak masyarakat internasional untuk meningkatkan pembiayaan dan investasi di SIDS, di bidang adaptasi iklim, ketahanan bencana, energi terbarukan, dan proyek-proyek infrastruktur yang berkelanjutan.

Menurut Li, untuk membangun solidaritas dan mengatasi tantangan bersama, negara-negara berkembang dapat memainkan peran kunci dalam mendukung SIDS melalui kerja sama Selatan- Selatan, berbagi pengetahuan mengenai kebijakan ketahanan iklim, menyediakan pengembangan kapasitas di bidang pertanian berkelanjutan, serta mendorong kewirausahaan, investasi, dan akses pasar.

Kerja sama yang berlandaskan pada prinsip saling menguntungkan, didorong oleh kebutuhan SIDS, dan dilengkapi dengan kemitraan multilateral dapat mendorong pembangunan berkelanjutan di SIDS, tuturnya.

Baca Juga: