PBB - Seorang pejabat PBB pada Jumat (29/12) memperingatkan konsekuensi ancaman yang ditimbulkan oleh kelompok milisi Houthi Yaman terhadap navigasi maritim di Laut Merah.

"Ancaman Houthi yang terus berlanjut terhadap navigasi maritim di Laut Merah semakin memprihatinkan. Hal ini berisiko memperburuk ketegangan regional, dan eskalasi lebih lanjut, dan juga berpotensi menimbulkan dampak politik, ekonomi, dan kemanusiaan yang serius bagi jutaan orang di Yaman dan wilayah tersebut," kata Khaled Khiari, asisten Sekjen PBB untuk Timur Tengah, Asia dan Pasifik, seperti dilaporkan Xinhua.

Ancaman ini juga memiliki potensi dampak pada skala global jika pengiriman dan rantai pasokan regional dan internasional terkena dampak buruk akibat eskalasi lebih lanjut di Laut Merah, katanya kepada Dewan Keamanan PBB.

PBB terus mendorong deeskalasi dan penghentian serangan dan ancaman agar lalu lintas melalui Laut Merah dapat kembali normal dan risiko Yaman terseret ke dalam konflik regional dapat dihindari, kata Khiari.

"Perserikatan Bangsa-Bangsa menggarisbawahi pentingnya memastikan bahwa hukum internasional dihormati sepenuhnya sehubungan dengan navigasi maritim. Kami mengimbau kepada seluruh anggota komunitas internasional untuk melakukan segala daya mereka untuk menggunakan pengaruh mereka terhadap pihak-pihak terkait guna mencegah eskalasi situasi di kawasan," dia berkata.

Saat memberikan pengarahan kepada Dewan Keamanan mengenai situasi di Timur Tengah, termasuk masalah Palestina, Khiari mengatakan situasi di kawasan tersebut mengkhawatirkan.

Di Gaza, operasi darat Israel yang intens dan pertempuran antara pasukan Israel dan Hamas dan pihak lainnya terus berlanjut di sebagian besar wilayah. Hamas dan faksi Palestina lainnya terus menembakkan roket dari Gaza ke Israel. Warga sipil dari kedua belah pihak, khususnya di Gaza, terus menanggung beban konflik ini. Situasi kemanusiaan di Gaza terus memburuk, katanya, mengulangi pernyataan Sekjen PBB Antonio Guterres, menyerukan gencatan senjata kemanusiaan segera.

Risiko meluasnya konflik ini ke wilayah yang berpotensi menimbulkan dampak buruk bagi seluruh wilayah masih tinggi mengingat banyaknya aktor yang terlibat, katanya memperingatkan.

Baku tembak yang terus terjadi setiap hari di Garis Biru antara Lebanon dan Israel menimbulkan risiko besar bagi stabilitas regional. Semakin banyak serangan yang terjadi di wilayah sipil, dengan korban sipil di kedua sisi Garis Biru, selain meningkatnya jumlah korban jiwa di kalangan kombatan.

Walaupun sebagian besar serangan ini terjadi di daerah-daerah yang berjarak beberapa kilometer di kedua sisi Garis Biru, ada beberapa contoh serangan yang lebih jauh ke dalam wilayah Lebanon dan Israel, sehingga meningkatkan potensi konflik yang tidak dapat diatasi, dengan dampak yang berpotensi menghancurkan. untuk rakyat kedua negara, katanya.

Serangan terhadap pangkalan Amerika di Irak dan Suriah kini terjadi setiap hari dan Amerika Serikat melakukan beberapa serangan udara terhadap kelompok yang dicurigai melakukan tindakan tersebut di Irak dan Suriah. Ada juga laporan serangan udara Israel di Suriah, katanya.

Di seluruh Tepi Barat yang diduduki, meningkatnya ketegangan antara pasukan keamanan Israel dan Palestina, kekerasan intensif dan pembatasan pergerakan yang meluas terus berlanjut, kata Khiari.

Beberapa minggu terakhir telah terjadi beberapa operasi Israel yang paling intensif di Tepi Barat sejak Intifada Kedua antara tahun 2000 dan 2005. Banyak korban warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki terjadi dalam konteks operasi Israel di Area A, yang berada di bawah tanggung jawab sipil dan sipil penuh kontrol keamanan oleh Otoritas Palestina, katanya.

Sejak serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober, 304 warga Palestina, termasuk 79 anak-anak, telah terbunuh di Tepi Barat yang diduduki, termasuk Yerusalem Timur. Sejak 7 Oktober, empat warga Israel, termasuk tiga anggota pasukan Israel, tewas dalam serangan warga Palestina di Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur. Empat warga Israel lainnya tewas dalam serangan warga Palestina di Yerusalem Barat, katanya.

Untuk mencegah terulangnya perang dan siklus kekerasan yang tak ada habisnya, permusuhan yang terjadi saat ini di seluruh wilayah Palestina yang diduduki harus diakhiri dengan sebuah rencana yang dapat mendorong pihak-pihak yang bertikai menuju solusi yang dinegosiasikan, katanya.

Baca Juga: