WASHINGTON - Direktur CIA William Burns baru-baru ini melakukan perjalanan ke Ukraina di mana dia bertemu dengan rekan-rekan intelijen dan Presiden Volodymyr Zelensky, kata seorang pejabat AS mengkonfirmasi kepada AFP , Jumat (30/6).

Perjalanan yang saat itu tidak dilaporkan, terjadi ketika tentara Ukraina melakukan serangan balasan di timur dan selatan negara mereka melawan pasukan Rusia.

Selama perjalanannya, Burns menegaskan kembali "komitmen AS untuk berbagi intelijen untuk membantu Ukraina mempertahankan diri dari agresi Rusia," kata pejabat AS itu.

Menurut The Washington Post, yang pertama kali melaporkan kunjungan tersebut, para pejabat Ukraina berbagi rencana untuk merebut kembali wilayah yang diduduki Rusia dan memulai negosiasi gencatan senjata pada akhir tahun.

Burns "melakukan perjalanan ke Ukraina seperti yang telah dilakukannya secara teratur sejak awal agresi Rusia baru-baru ini lebih dari setahun yang lalu," kata pejabat AS itu. The Post melaporkan, kunjungan itu terjadi pada bulan Juni.

Perjalanan Burns dilakukan sebelum peristiwa pemberontakan 24 jam oleh pemimpin kelompok tentara bayaran Wagner, Yevgeny Prigozhin, menurut pejabat itu.

Pemberontakan yang secara luas dipandang sebagai ancaman terbesar bagi otoritas Kremlin dalam beberapa dekade itu "bukanlah topik diskusi," tambah pejabat itu.

Amerika Serikat telah berusaha menjelaskan kepada Rusia bahwa mereka tidak berperan dalam pemberontakan. Media utama AS melaporkan pada Jumat bahwa Burns menelepon kepala dinas intelijen asing SVR Rusia, Sergei Naryshkin, setelah pemberontakan terjadi untuk menegaskan bahwa AS tidak terlibat.

Panglima militer Ukraina Valery Zaluzhny mengatakan, rencana serangan balasan negaranya terhambat oleh kurangnya daya tembak jet tempur modern hingga amunisi artileri.

Pada Selasa, AS mengumumkan paket senjata baru senilai 500 juta dolar untuk mendukung serangan balasan, termasuk kendaraan lapis baja, amunisi presisi, dan peralatan pembersih ranjau.

Baca Juga: